Satu Pendaki di Gunung Bawakaraeng Meninggal Karena Hipotermia
loading...
A
A
A
GOWA - Seorang pendaki , Wawan Kurniawan (16), dilaporkan tewas di Gunung Bawakaraeng , Kabupaten Gowa tepat pada hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8/2020).
Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan Fadhlyh mengatakan, korban yang saat pendakian mengambil jalur dari arah Sinjai Barat itu, tewas setelah mengalami hipotermia (kedinginan).
"Jadi yang bersangkutan tidak berada di puncak Bawakaraeng. Di pos 9 sudah kedinginan. Sekarang sudah dievakuasi oleh tim basarnas," ungkapnya.
Wawan sendiri diketahui merupakan pelajar asal Kecamatan Rilau ale Kabupaten Bulukumba. Wawan mendaki bersama rekannya Wahyu Hidayat sejak tanggal 12 Agustus 2020.
Menurut Iptu Hasan, pada saat H-1 di luar ring 1 puncak Bawakaraeng , pendaki sudah mencapai 5.900. Sehingga atas kesepakatan bersama antara tripika, dilakukan penutupan akses jalan ke puncak Bawakaraeng.
Akan tetapi jalur yang ada menuju puncak, tidak hanya melalui jalur Lembanna, tetapi masih ada lagi jalur-jalur alternatif lain yang bisa ditempuh pendaki.
"Kami dirikan pos registrasi. Tapi yang terdata hanya yang lewat jalur Lembanna. Kami dirikan pos ini, jika ada yang mengalami kesulitan, pendaki dapat dideteksi dengan mudah titik-titiknya," jelasnya.
Sementara itu, jumlah pendaki hingga pukul 09.00 Wita tadi mencapai 15.228 orang. Para pendaki mempersiapkan perlengkapan upacara pengibaran bendera.
"Sampai tadi pagi itu lebih dari 15 ribu orang sudah tercatat. Mereka mengaku ingin mengikuti upacara HUT ke 75 RI," kata Kasi Ops Basarnas Makassar Muhammad Rizal.
Para pendaki itu dibagi ke tiga titik upacara. Yakni 5.935 ke puncak Gunung Bawakaraeng , 6.240 ke Lembanna, dan 3.053 ke Lembah Ramma.
Ia mengungkapkan saat ini, Basarnas Makassar dan potensi SAR lainnya digerakkan ke lokasi. Sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk memberi pertolongan kepada pendaki yang mengalami cedera, hipotermia atau tersesat.
Para SAR gabungan juga ditugaskan membagi para pendaki. Sehingga tidak semua dipusatkan di Puncak Gunung Bawakaraeng . Sebagian besar pendaki diarahkan ke Lembah Ramma atau Lembanna.
Hal ini dilakukan sebagai sebagai alternatif, sebab puncak Gunung Bawakaraeng sudah ramai sejak 2 hari lalu.
"Kita bagi rata ke tiga titik. Karena tidak memungkinkan semua diarahkan ke puncak Gunung Bawakaraeng ," tuturnya.
Lihat Juga: Yon Artiono Arba’i, Sosok Terlupakan dalam Evakuasi Soe Hok Gie di Tragedi Gunung Semeru
Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan Fadhlyh mengatakan, korban yang saat pendakian mengambil jalur dari arah Sinjai Barat itu, tewas setelah mengalami hipotermia (kedinginan).
"Jadi yang bersangkutan tidak berada di puncak Bawakaraeng. Di pos 9 sudah kedinginan. Sekarang sudah dievakuasi oleh tim basarnas," ungkapnya.
Wawan sendiri diketahui merupakan pelajar asal Kecamatan Rilau ale Kabupaten Bulukumba. Wawan mendaki bersama rekannya Wahyu Hidayat sejak tanggal 12 Agustus 2020.
Menurut Iptu Hasan, pada saat H-1 di luar ring 1 puncak Bawakaraeng , pendaki sudah mencapai 5.900. Sehingga atas kesepakatan bersama antara tripika, dilakukan penutupan akses jalan ke puncak Bawakaraeng.
Akan tetapi jalur yang ada menuju puncak, tidak hanya melalui jalur Lembanna, tetapi masih ada lagi jalur-jalur alternatif lain yang bisa ditempuh pendaki.
"Kami dirikan pos registrasi. Tapi yang terdata hanya yang lewat jalur Lembanna. Kami dirikan pos ini, jika ada yang mengalami kesulitan, pendaki dapat dideteksi dengan mudah titik-titiknya," jelasnya.
Sementara itu, jumlah pendaki hingga pukul 09.00 Wita tadi mencapai 15.228 orang. Para pendaki mempersiapkan perlengkapan upacara pengibaran bendera.
"Sampai tadi pagi itu lebih dari 15 ribu orang sudah tercatat. Mereka mengaku ingin mengikuti upacara HUT ke 75 RI," kata Kasi Ops Basarnas Makassar Muhammad Rizal.
Para pendaki itu dibagi ke tiga titik upacara. Yakni 5.935 ke puncak Gunung Bawakaraeng , 6.240 ke Lembanna, dan 3.053 ke Lembah Ramma.
Ia mengungkapkan saat ini, Basarnas Makassar dan potensi SAR lainnya digerakkan ke lokasi. Sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk memberi pertolongan kepada pendaki yang mengalami cedera, hipotermia atau tersesat.
Para SAR gabungan juga ditugaskan membagi para pendaki. Sehingga tidak semua dipusatkan di Puncak Gunung Bawakaraeng . Sebagian besar pendaki diarahkan ke Lembah Ramma atau Lembanna.
Hal ini dilakukan sebagai sebagai alternatif, sebab puncak Gunung Bawakaraeng sudah ramai sejak 2 hari lalu.
"Kita bagi rata ke tiga titik. Karena tidak memungkinkan semua diarahkan ke puncak Gunung Bawakaraeng ," tuturnya.
Lihat Juga: Yon Artiono Arba’i, Sosok Terlupakan dalam Evakuasi Soe Hok Gie di Tragedi Gunung Semeru
(agn)