Peristiwa Rengasdengklok, Tonggak Sejarah Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Senin, 17 Agustus 2020 - 09:25 WIB
loading...
Peristiwa Rengasdengklok, Tonggak Sejarah Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menghadiri Kirab Merah Putih mengenang peristiwa Rengasdengklok sebagai tonggak sejarah Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Foto/Dok.Humas Jabar
A A A
BANDUNG - Peristiwa Rengasdengklok dinilai menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), 17 Agustus 1945.

Dalam peristiwa yang terjadi di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, 16 Agustus 1945, sejumlah pemuda menculik Soekarno dan Hatta dan mendesak keduanya untuk menggelar pidato proklamasi Kemerdekaan RI. Peristiwa tersebut tak dapat dilepaskan dari sejarah penting lahirnya negeri ini.

Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menghadiri Kirab Merah Putih dan Silaturahmi Kebinekaan di Kabupaten Karawang, akhir pekan kemarin.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini juga menyebut, peristiwa Rengasdengklok menjadi momentum kebangkitan pemuda.

"Tanpa peristiwa itu, kemerdekaan mungkin tidak hadir di 17 Agustus 1945. Karena takdir-Nya, kita rebut momentum (kemerdekaan) oleh pemuda-pemuda," ujar Kang Emil dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/8/2020).

"Oleh karena itu, sejarah Peristiwa Rengasdengklok menjadi sangat penting. Berbanggalah warga Karawang, Anda semua berada di titik sejarah lahirnya negara besar bernama Republik Indonesia," sambung Kang Emil menegaskan.

Lebih lanjut Kang Emil menuturkan, agar ke depan Indonesia menjadi negara yang hebat, ada tiga syarat yang saat ini harus dipenuhi.

Pertama, berkaitan dengan pandemi COVID-19, bangsa Indonesia harus mampu menjaga ekonomi, agar tidak terjadi resesi kemudian bangkit pascapandemi.

"Syarat kedua, demokrasi harus damai. Kita tidak boleh bertengkar dalam urusan memilih pemimpin. Jadi, saya titip agar Karawang dalam pilkada ini betul-betul menjaga kondusivitas," ujar Kang Emil merujuk Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di Karawang Desember mendatang.

Terakhir, sebut Kang Emil, negara ini harus memiliki generasi yang kompetitif dan unggul dalam empat nilai yakni IQ atau kecerdasan, EQ atau akhlak, PQ atau fisik, serta SQ atau batin.

Tak lupa, Kang Emil pun berpesan agar warga bisa merayakan Hari Kemerdekaan yang jatuh hari ini dalam kesederhanaan sekaligus menjadikannya momentum untuk bangkit di tengah pandemi COVID-19.

"Kita gunakan (momentum HUT ke-75 RI) untuk merenung, bertafakur untuk memperbaiki bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik pasca-COVID-19," katanya.

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, Kirab Merah Putih melibatkan 45 personil TNI/Polri dan sipil melalui delapan etape.

Ada beberapa kegiatan dalam kirab ini, salah satunya pembagian 17 kg beras di sepanjang 20 km dari Rengasdengklok menuju Kantor Bupati Karawang.

"Kirab Merah Putih yang kita lakukan tadi malam sejak jam 2 pagi dan finish jam 7 pagi," ujar Cellica. (Baca juga: Kabupaten Bandung Diguncang Gempa 3,4 SR, Akibat Sesar Lokal)

Secara simbolis, Pemda Karawang juga memberikan bantuan pembangunan rumah layak huni kepada para veteran pejuang kemerdekaan RI. (Baca juga: Tulis Perselingkuhannya di Medsos, Anggota DPRD Pidanakan Anak ke Polisi)

"Kami juga memberikan sedikit perhatian kami yang tidak sebanding dengan perjuangan para orang tua kita, pendahulu kita. Kami Pemda Kabupaten Karawang sedikit memberikan kadeudeuh berupa rumah layak huni kepada para orang tua kami yang telah memerdekakan Republik Indonesia yang kita cintai ini," katanya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3855 seconds (0.1#10.140)