Pemudik Waspada! Ini Titik Rawan Kemacetan dan Bencana di Kabupaten Malang

Kamis, 04 April 2024 - 14:06 WIB
loading...
Pemudik Waspada! Ini Titik Rawan Kemacetan dan Bencana di Kabupaten Malang
Gerbang Tol Singosari rawan macet di masa arus mudik balik lebaran 2024. Foto/Avirista Midaada/MPI
A A A
MALANG - Pemudik yang akan melintasi Kabupaten Malang diimbau untuk waspada terhadap potensi kemacetan dan bencana alam. Titik-titik ini tersebar mulai dari sisi utara, tengah, hingga di kawasan selatan yang menjadi jalur wisata ke beberapa pantai di selatan Kabupaten Malang.

Kasatlantas Polres Malang AKP Adis Dani Garta mengatakan, mengantisipasi adanya kemacetan hingga hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah skema di tiga sisi, baik dari sisi utara, tengah, dan selatan. Dimana dari sisi utara Kabupaten Malang pada, dimulai dari kawasan Kecamatan Lawang, yang menjadi pintu masuk dari Kabupaten Pasuruan.

"Kita ada satu pos pengamanan di Lawang, berada di depan Pasar Lawang. Ini mengantisipasi adanya kemacetan yang diakibatkan lonjakan aktivitas masyarakat di Pasar Lawang, menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ini bisa mengakibatkan perlambatan arus kendaraan, sehingga perlu intergensi dan ditempatkan petugas di sana," ungkap Adis Dani Garta, saat pemaparan skema mudik ke media, pada Kamis (4/4/2024).

Titik berikutnya yang disebut Adis sering terjadi kemacetan lalu lintas berada di arah Gerbang Tol (GT) Singosari, dari pengendara yang berasal dari Surabaya. Kemacetan lalu lintas (lalin) juga biasanya terjadi di traffic light Simpang Empat Karanglo, terutama bagi pengendara yang akan menuju Kota Batu melalui Jalan Raya Karanglo.



"Maka ketika terjadi peningkatan arus kendaraan ke arah Gerbang Tol Karanglo, akan kami alihkan menuju Exit Tol Pakis dan Madyopuro, Kota Malang, nanti berkoordinasi dengan Polresta Malang. Kemudian yang ke arah Kota Batu, kami tempatkan petugas dari tim urai, untuk mengatur dan merekayasa lalin," jelasnya.

Berikutnya ke arah Jalan Raya Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, dimana itu ada dua persilangan, yakni persilangan di masjid kembar dan satu titik di persilangan Kepuharjo. Petugas juga akan disiagakan di lokasi untuk mengatur arus lalin.

"Di situ juga ditempatkan adanya Pos Pengamanan Kepuharjo, yang ditempatkan di Bluder Kapas. Itu nanti akan memonitor peningkatan lalu lintas hingga ke Simpang Tiga Karangploso, bagi pengendara yang menuju ke wilayah Kota Batu," paparnya.

Selain itu ada beberapa jalur alternatif, yang dikhususkan untuk kendaraan roda dua dan roda empat di Jalan Atletik, hingga beberapa jalan alternatif lainnya yang keluarnya menuju ke arah Simpang Empat Arhanud. Skema rekayasa lalu lintas juga bakal diberlakukan di jalur ini mengantisipasi kemacetan lalu lintas.



"Kami juga tempatkan pos pengamanan di Pakis, tepatnya di Pos Polisi Pakis, untuk mengantisipasi dampak dari pengalihan arus ke Exit Tol Pakis," kata dia.

Di kawasan Pakis sendiri, ada beberapa titik kemacetan yang perlu diwaspadai mulai dari keluar Tol Pakis, Simpang Tiga Mustang, yang menuju ke Bandara Abdul Rahman Saleh, Simpang Empat Bunut Wetan, yang menjadi alternatif pengendara ke arah Singosari, dan Surabaya, serta sekitar Wisata Pemandian Wendit.

"Kami akan menempatkan petugas di sana, didukung water barrier, untuk pengaturan lalu lintas. Kemudian di Tumpang, kami buatkan pos pengamanan di Pasar Tumpang, untuk mengantisipasi kondusivitas Kamtibmas," paparnya.

Selanjutnya beralih ke zona tengah, antara Jalan Raya Kacuk Sukun - Kebonagung, yang menghubungkan antara Malang kota dan kabupaten. Di titik tersebut, terdapat Simpang Tiga Kebonagung yang sering menimbulkan kemacetan baik dari utara dan selatan. Selain itu, titik kemacetan di Simpang Tiga Bajuri dan Simpang Tiga Bendo, Pakisaji, hingga masuk ke Kota Kepanjen, juga menjadi perhatian.

"Di sini terdapat Pos Pengamanan Jalibar, di Pos Polisi Jalibar Kepanjen. Kami akan menempatkan petugas, pemasangan water barrier, dan rekayasa lalu lintas. Bila arus lalu lintas di Kebonagung mulai naik, kami akan koordinasi dengan Polresta Malang Kota untuk mengalihkan kendaraan dari Malang kota melalui jalan alternatif di Pasar Gadang, terus ke selatan menuju Kendalpayak, hingga masuk Kepanjen," jelasnya.

Kepadatan lalu lintas juga sering terjadi di Simpang Empat Talangagung, Kepanjen, yang akan mengarah ke Kabupaten Blitar, melalui Jalan Lingkar Barat (Jalibar), Kepanjen - Ngajum. Nantinya petugas akan merekayasa lalu lintas tergantung volume kendaraan yang melintas.

"Kami juga tempatkan Pos Pengamanan di Slorok tepatnya di salah satu rumah warga di Jalan Raya Slorok, Kromengan. Kami juga mengantisipasi crossing kendaraan di beberapa persilangan jalan dan juga kami siapkan jalan alternatif bagi mereka yang dari Blitar menuju ke Kepanjen," terangnya.

Di zona tengah di kawasan Dampit dan sekitarnya, Polres Malang menempatkan satu pos pengamanan di Kantor Pos Dampit. Nantinya pos itu juga akan berkoordinasi dengan petugas di sepanjang Jalan Raya Dampit - Ampelgading, yang menuju Kabupaten Lumajang.

"Di zona selatan kami dirikan Pos Pengamanan Bantur di Simpang Empat Balekambang, Jalan Lingkar Selatan (JLS), karena kendaraan para pemudik ataupun para masyarakat ini prediksi akan berkunjung ke pantai di wilayah Malang selatan," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan, khusus di Jalan Raya Malang - Lumajang yang rawan terjadi bencana longsor, rekayasa lalu lintas sudah disiapkan. Di sini nanti jalan raya akan dialihkan dari Dampit untuk berbalik ke utara melintasi wilayah Pasuruan dan Probolinggo, bilamana terjadi longsor yang sampai menutup jalan raya.

"Skema pengalihan arus dan rekayasa kita lakukan jauh sebelum itu karnee itu jalan raya satu-satunya ke Lumajang. Maka mulai Dampit kita sudah arahkan pengguna jalan yang akan mengakses ke Jalur Ampelgading menuju Lumajang, kita putarbalikkan untuk bisa melambung mengambil jalur Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang," tambahnya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5364 seconds (0.1#10.140)