Literasi Digital di Denpasar Ungkap Bahaya Pencurian Data Pribadi lewat Phising
loading...
A
A
A
DENPASAR - Pencurian data pribadi melalui phishing merupakan kejahatan dunia digital yang sangat berbahaya. Kejahatan ini marak terjadi melalui media sosial, di antaranya melalui pesan WhatsApp (WA).
Banyak kasus phishing terjadi dengan mengirimkan link yang tidak terverifikasi melalui pesan WA.
“Saat menerima link paket untuk dilacak atau pun surat undangan, jangan langsung diklik, karena jika mengklik link tersebut, maka data pribadi akan dicuri,” kata Ketua Tim Literasi Digital Adya Foundation, I Komang Suartama dalam Literasi Digital kepada Masyarakat Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, dikutip Kamis (28/3/2024)
Komang menambahkan, verifikasi terhadap sumber link dan memeriksa kredibilitas dari pengirim pesan adalah hal yang wajib dilakukan. Bukan hanya itu, sikap masyarakat dalam menghadapi hal semacam itu juga menjadi faktor penting.
“Harus dapat menjaga emosi, jangan panik, periksa apakah linknya aman atau tidak, kenali ciri-ciri link yang berbahaya,” lanjutnya.
Dia menyebut, edukasi terkait digital skill menjadi hal yang krusial bagi masyarakat Serangan. Hal itu karena masyarakat juga harus turut serta berperan aktif dalam mengantisipasi adanya kejahatan-kejahatan yang muncul sebagai side effect kemajuan teknologi.
Selain soal kejahatan phishing, hoaks masih pula menjadi momok menakutkan bagi pesatnya digitalisasi.
“Biasanya kita dapat informasi di media digital lebih cepat daripada di koran. Hal itu adalah keunggulan pertama yang kita dapatkan dari mengakses media digital. Kemudian informasi bisa tersebar secara luas dan cepat, sehingga memudahkan kita dalam berbagi,” jelasnya.
Banyak kasus phishing terjadi dengan mengirimkan link yang tidak terverifikasi melalui pesan WA.
“Saat menerima link paket untuk dilacak atau pun surat undangan, jangan langsung diklik, karena jika mengklik link tersebut, maka data pribadi akan dicuri,” kata Ketua Tim Literasi Digital Adya Foundation, I Komang Suartama dalam Literasi Digital kepada Masyarakat Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, dikutip Kamis (28/3/2024)
Komang menambahkan, verifikasi terhadap sumber link dan memeriksa kredibilitas dari pengirim pesan adalah hal yang wajib dilakukan. Bukan hanya itu, sikap masyarakat dalam menghadapi hal semacam itu juga menjadi faktor penting.
“Harus dapat menjaga emosi, jangan panik, periksa apakah linknya aman atau tidak, kenali ciri-ciri link yang berbahaya,” lanjutnya.
Dia menyebut, edukasi terkait digital skill menjadi hal yang krusial bagi masyarakat Serangan. Hal itu karena masyarakat juga harus turut serta berperan aktif dalam mengantisipasi adanya kejahatan-kejahatan yang muncul sebagai side effect kemajuan teknologi.
Selain soal kejahatan phishing, hoaks masih pula menjadi momok menakutkan bagi pesatnya digitalisasi.
“Biasanya kita dapat informasi di media digital lebih cepat daripada di koran. Hal itu adalah keunggulan pertama yang kita dapatkan dari mengakses media digital. Kemudian informasi bisa tersebar secara luas dan cepat, sehingga memudahkan kita dalam berbagi,” jelasnya.