Jejak Raden Paku Sebarkan Islam Lewat Perdagangan hingga Bangun Pesantren
loading...
A
A
A
Raden Paku menjadi nama asli dari Sunan Giri, salah satu penyebar agama Islam Sekaligus Wali Songo di Pulau Jawa. Sosok Sunan Giri sebagai anak angkat bangsawan dan putra kandung ulama besar.
Sunan Giri sekaligus memiliki hubungan saudara dengan Sunan Ampel yang menjadikan Sunan Giri muda tergolong istimewa.Ketika muda, Sunan Giri juga ikut membantu sang ibu angkatnya Nyai Gede Pinatih untuk berdagang selagi sambil menyebarkan agama islam.
Jalur perdagangan menjadi jalur yang dipilih oleh Sunan Giri untuk menyebarkan agama Islam. Namun waktu demi waktu dirasa Sunan Giri kurang maksimal dalam menyiarkan agama Islam.
Ia pun merasa kurang puas dengan penyebaran agama Islam sambil berdagang yang dilakukannya. Sebab para murid yang ikut dirinya tidak mendapat pelajaran rutin mengenai agama darinya langsung.
Dikutip dari buku “Sunan Giri” karya Umar Hasyim sang santri Sunan Giri merasa kurang nyaman bila tak ditunggui gurunya tersebut.
Dari sanalah Raden Paku berniat mendirikan suatu pesantren pada suatu tempat yang nantinya dihuni secara tetap.Hal itu membuat Raden Paku memutuskan meninggalkan dunia pelayaran dan perdagangan.
Hal ini juga didukung oleh sang ibu angkatnya Nyai Gede Pinatih, karena memang dunia perdagangan dan pelayaran itu kurang begitu menarik hati Raden Paku.
Tetapi sebelum mencari tempat untuk mendirikan sebuah pondok pesantren, Sunan Giri terlebih dahulu pergi ke suatu tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Raden Paku atau Sunan Giri melakukan tafakur menyepi dari aktivitas dunia meminta petunjuk kepada Allah SWT.
Sunan Giri sekaligus memiliki hubungan saudara dengan Sunan Ampel yang menjadikan Sunan Giri muda tergolong istimewa.Ketika muda, Sunan Giri juga ikut membantu sang ibu angkatnya Nyai Gede Pinatih untuk berdagang selagi sambil menyebarkan agama islam.
Jalur perdagangan menjadi jalur yang dipilih oleh Sunan Giri untuk menyebarkan agama Islam. Namun waktu demi waktu dirasa Sunan Giri kurang maksimal dalam menyiarkan agama Islam.
Ia pun merasa kurang puas dengan penyebaran agama Islam sambil berdagang yang dilakukannya. Sebab para murid yang ikut dirinya tidak mendapat pelajaran rutin mengenai agama darinya langsung.
Dikutip dari buku “Sunan Giri” karya Umar Hasyim sang santri Sunan Giri merasa kurang nyaman bila tak ditunggui gurunya tersebut.
Dari sanalah Raden Paku berniat mendirikan suatu pesantren pada suatu tempat yang nantinya dihuni secara tetap.Hal itu membuat Raden Paku memutuskan meninggalkan dunia pelayaran dan perdagangan.
Hal ini juga didukung oleh sang ibu angkatnya Nyai Gede Pinatih, karena memang dunia perdagangan dan pelayaran itu kurang begitu menarik hati Raden Paku.
Tetapi sebelum mencari tempat untuk mendirikan sebuah pondok pesantren, Sunan Giri terlebih dahulu pergi ke suatu tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Raden Paku atau Sunan Giri melakukan tafakur menyepi dari aktivitas dunia meminta petunjuk kepada Allah SWT.