Awas! Makanan Berformalin dan Pakai Pewarna Tekstil Ditemukan di Banyumas

Selasa, 19 Maret 2024 - 16:58 WIB
loading...
Awas! Makanan Berformalin dan Pakai Pewarna Tekstil Ditemukan di Banyumas
BPOM Banyumas, Jawa Tengah menggelar sidak makanan dan minuman di Pasar Manis Purwokerto, pada Selasa (19/3/2024) siang. Foto/iNews TV/Saladin Ayyubi
A A A
BANYUMAS - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banyumas, Jawa Tengah menggelar sidak makanan dan minuman di Pasar Manis Purwokerto, pada Selasa (19/3) siang.

Dari 21 sampel makanan yang diperiksa, 5 makanan mengandung pengawet formalin serta pewarna tekstil yang membahayakan kesehatan.



Sidak makanan dilakukan dengan langsung melakukan pengecekan terhadap makanan yang dijual di pasar tradisional ini.

Pengecekan dengan menggunakan alat sinar ultra violet ini terhadap terhadap makanan yang berwarna. Hal ini untuk mendeteksi kandungan zat pewarna dalam makanan.



Petugas kemudian mengambil sejumlah sampel makanan berwarna yang diduga mengandung zat pewarna, untuk dilakukan uji laboratorium. Tidak hanya itu, petugas BPOM juga mengambil sampel ikan teri dari pedagang, serta makanan berbahan ikan lainnya. Hal ini untuk mengetahui apakah makanan ini menggunakan zat pengawet atau tidak.

Dari para pedagang ini, petugas mengambil 21 sampel serta makanan untuk diperiksa laboratorium. Pemeriksaan dilakukan langsung di lokasi.



Hasilnya, dari 21 sampel makanan yang diperiksa, 5 sampel mengandung zat berbahaya. Di antaranya, ikan teri nasi dan cumi yang mengandung bahan pengawet formalin, serta kerupuk dan aromanis dengan pewarna tekstil.

Sementara sejumlah pedagang mengaku terbantu dengan adanya razia ini agar masyarakat menjadi aman dalam membeli makanan.

“Kami hanya di kirimi makanan dari distributor jadi nggak tau kalau ini berbahaya, namun kami jadi tahu dan terbantu setelah ada pemeriksaan dari petugas. Ini akan membuat masyarakat aman dan tenang saat belanja ke kios kami,” ujar Mino, pedagang di Pasar Manis.

Sementara Kepala Loka BPOM Banyumas, Winanto menyatakan, pihaknya telah menemukan zat berbahaya.

“Jumlah sampel yang kita ambil 21 makanan, ditemukan 5 sampel yang posotif mengandung bahan berbahaya, 3 sampel positif formalin dan 2 sampel teri nasi dan cumi, dan 2 sampel mengandung zat pewarna kain rodamin B untuk arumanis dan kerupuk borak tidak ditemukan, akan menyebabkan kerusakan liver,ginjal dan penyakit yang lain,” ujar Winanto.

Sidak terhadap makanan sendiri akan terus dilakukan petugas BPOM hingga awal Lebaran nanti. Hal ini dilakukan,untuk memberikan rasa aman kepada konsumen saat membeli makanan selama bulan Ramadan.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2056 seconds (0.1#10.140)