Titik Koordinat Diduga Lokasi Jatuhnya Pesawat Smart Air Ditemukan
loading...
![Titik Koordinat Diduga...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/03/10/174/1337333/titik-koordinat-diduga-lokasi-jatuhnya-pesawat-smart-air-ditemukan-oee.webp)
Tim Gabungan TNI-Polri menemukan titik koordinat diduga lokasi jatuhnya pesawat kargo maskapai penerbangan Smart Air yang hilang kontak pada Jumat (8/3/2024). Foto/Ist
A
A
A
NUNUKAN - Pencarian pesawat kargo milik maskapai penerbangan Smart Air yang hilang kontak pada Jumat (8/3/2024) mulai menemukan titik terang. Tim Gabungan TNI-Polri menemukan titik koordinat diduga lokasi jatuhnya pesawat.
Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Budi Rachmat membenarkan bahwa perkembangan terbaru di lapangan menyebut bahwa titik koordinat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat Smart Air PK SNE Pilatus PC 6 sudah ditemukan.
"Tim pencarian udara baru menemukan titik koordinat lokasi jatuhnya pesawat terbang Smart Air," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (9/3/2024).
Budi menjelaskan, personel gabungan TNI-Polri dan stakeholder terkait belum melakukan evakuasi pada malam ini, dan dilanjutkan pada Minggu (10/3/2024) pagi.
"Informasi dari Kapolres Nunukan bahwa tim evakuasi udara dan tim evakuasi darat belum tiba di lokasi jatuhnya pesawat," ucapnya.
"Rencana besok minggu pagi (10/03/2024) akan diteruskan proses evakuasi jatuhnya pesawat terbang Smart Air," sambungnya.
Budi belum memerinci terkait titik koordinat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat milik maskapai penerbangan Smart Air. Termasuk kendala yang menyebabkan personel gabungan belum melakukan evakuasi.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, proses pencarian menggunakan Helikopter jenis bell /412 EPI/HA/5224 BKO Koops Pamwiltas Darat RI/MLY dari TNI AD.
Serta beberapa tambahan pesawat seperti, pesawat smart PK SNG, pesawat Susi Air, Hely Bell 412.
"Pencarian jalur udara menggunakan pesawat dan hely antara lain, pesawat smart PK SNG, pesawat Susi Air, Hely Bell 412, dengan jumlah personel 14 orang" katanya kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024).
Selain jalur udara, Trunoyudo mengatakan bahwa pencarian pesawat juga dilakukan melalui jalur darat, dengan mengerahkan sebanyak 66 orang.
"TNI 20 orang, Polres 20 orang, Brimob 10 orang, BPBD 10 orang, SAR 6 orang," ucapnya.
Sebagai informasi, Pesawat yang membawa muatan kargo 583 kilogram itu diawaki pilot Capt M Yusuf, dan satu engineer on board atau EOB bernama Deni S.
Pesawat hilang kontak setelah lepas landas dari Tarakan pada Jumat (8/3/2024) pukul 08.25 Wita. Seharusnya pesawat sudah landing di Binuang, Kabupaten Nunukan, pada pukul 09.25 Wita.
Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Budi Rachmat membenarkan bahwa perkembangan terbaru di lapangan menyebut bahwa titik koordinat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat Smart Air PK SNE Pilatus PC 6 sudah ditemukan.
"Tim pencarian udara baru menemukan titik koordinat lokasi jatuhnya pesawat terbang Smart Air," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (9/3/2024).
Budi menjelaskan, personel gabungan TNI-Polri dan stakeholder terkait belum melakukan evakuasi pada malam ini, dan dilanjutkan pada Minggu (10/3/2024) pagi.
"Informasi dari Kapolres Nunukan bahwa tim evakuasi udara dan tim evakuasi darat belum tiba di lokasi jatuhnya pesawat," ucapnya.
"Rencana besok minggu pagi (10/03/2024) akan diteruskan proses evakuasi jatuhnya pesawat terbang Smart Air," sambungnya.
Budi belum memerinci terkait titik koordinat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat milik maskapai penerbangan Smart Air. Termasuk kendala yang menyebabkan personel gabungan belum melakukan evakuasi.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, proses pencarian menggunakan Helikopter jenis bell /412 EPI/HA/5224 BKO Koops Pamwiltas Darat RI/MLY dari TNI AD.
Serta beberapa tambahan pesawat seperti, pesawat smart PK SNG, pesawat Susi Air, Hely Bell 412.
"Pencarian jalur udara menggunakan pesawat dan hely antara lain, pesawat smart PK SNG, pesawat Susi Air, Hely Bell 412, dengan jumlah personel 14 orang" katanya kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024).
Selain jalur udara, Trunoyudo mengatakan bahwa pencarian pesawat juga dilakukan melalui jalur darat, dengan mengerahkan sebanyak 66 orang.
"TNI 20 orang, Polres 20 orang, Brimob 10 orang, BPBD 10 orang, SAR 6 orang," ucapnya.
Sebagai informasi, Pesawat yang membawa muatan kargo 583 kilogram itu diawaki pilot Capt M Yusuf, dan satu engineer on board atau EOB bernama Deni S.
Pesawat hilang kontak setelah lepas landas dari Tarakan pada Jumat (8/3/2024) pukul 08.25 Wita. Seharusnya pesawat sudah landing di Binuang, Kabupaten Nunukan, pada pukul 09.25 Wita.
(shf)