Memilukan! Perekonomian Petani Muaro Jambi Lumpuh Akibat Diterjang Banjir 2 Bulan
loading...
A
A
A
MUARO JAMBI - Petani di Desa Sarang Burung, Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi sudah tidak bisa bertanam ataupun memanen hasil pertaniannya. Pasalnya, sudah dua bulan ini kawasan pertaniannya terendam banjir hingga lebih dari satu hektare.
Tidak hanya itu, ratusan rumah warga terendam banjir hingga perekonomian warga menjadi lumpuh. Hal itu diungkapkan salah seorang warga bernama Yanti. Akibat banjir ini banyak warga tidak bisa bertani lagi.
”Para warga di sini yang umumnya bertani tidak bisa bertanam lagi, seperti menanam padi, sayur atau karet,” kata Yanti kepada wartawan, Sabtu (2/3/2024).
Menurut dia, banjir yang terjadi di wilayahnya sudah berulang hingga tiga kali. ”Banjir ini sudah terjadi berulang hingga 3 kali. Kalau ketinggian air setinggi lebih 1 meter ada,” imbuhnya.
Kepala Desa Sarang Burung Badrun mengungkapkan, sejak banjir berlangsung sekitar dua bulan perekonomian warga lumpuh. ”Perekonomian warga lumpuh karena warga kami banyak bertani,” katanya.
Dia menuturkan, untuk lahan pertanian terendam banjir lebih dari 100 hektar dan sudah berlangsung sekitar 2 bulan. ”Saat ini pertanian kami tidak berjalan lagi, ada yang baru panen satu kali, ada yang belum panen. Mereka terancam perekonomian tidak berjalan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kata dia, masih belum ada bantuan dari pihak pemerintah terkait lahan pertanian warga. ”Kami berharap, adanya bantuan dari pihak pemerintah agar perekonomian warga kembali pulih,” ucap Badrun.
Sedangkan rumah yang terdampak banjir, ada sekitar ratusan rumah warga.”Banjir akibat luapan debit Sungai Batanghari yang meluap dan belum menunjukkan tanda surut. Pemerintah harus segara turun mencari solusi terkait banjir di Muaro Jambi,” tukasnya.
Tidak hanya itu, ratusan rumah warga terendam banjir hingga perekonomian warga menjadi lumpuh. Hal itu diungkapkan salah seorang warga bernama Yanti. Akibat banjir ini banyak warga tidak bisa bertani lagi.
”Para warga di sini yang umumnya bertani tidak bisa bertanam lagi, seperti menanam padi, sayur atau karet,” kata Yanti kepada wartawan, Sabtu (2/3/2024).
Menurut dia, banjir yang terjadi di wilayahnya sudah berulang hingga tiga kali. ”Banjir ini sudah terjadi berulang hingga 3 kali. Kalau ketinggian air setinggi lebih 1 meter ada,” imbuhnya.
Kepala Desa Sarang Burung Badrun mengungkapkan, sejak banjir berlangsung sekitar dua bulan perekonomian warga lumpuh. ”Perekonomian warga lumpuh karena warga kami banyak bertani,” katanya.
Dia menuturkan, untuk lahan pertanian terendam banjir lebih dari 100 hektar dan sudah berlangsung sekitar 2 bulan. ”Saat ini pertanian kami tidak berjalan lagi, ada yang baru panen satu kali, ada yang belum panen. Mereka terancam perekonomian tidak berjalan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kata dia, masih belum ada bantuan dari pihak pemerintah terkait lahan pertanian warga. ”Kami berharap, adanya bantuan dari pihak pemerintah agar perekonomian warga kembali pulih,” ucap Badrun.
Sedangkan rumah yang terdampak banjir, ada sekitar ratusan rumah warga.”Banjir akibat luapan debit Sungai Batanghari yang meluap dan belum menunjukkan tanda surut. Pemerintah harus segara turun mencari solusi terkait banjir di Muaro Jambi,” tukasnya.
(ams)