Dianggap Cuma Terima Gaji, Warga Taburi Bunga dan Bakar Dupa di Kantor Bawaslu DIY

Kamis, 22 Februari 2024 - 21:32 WIB
loading...
Dianggap Cuma Terima Gaji, Warga Taburi Bunga dan Bakar Dupa di Kantor Bawaslu DIY
Puluhan massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda) menggeruduk kantor Bawaslu DIY, Kamis (22/02/2024). Foto/Yohanes Demo
A A A
YOGYAKARTA - Puluhan massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda) menggeruduk kantor Bawaslu DIY, Kamis (22/02/2024). Mereka melakukan aksi tabur bunga serta membakar dupa di halaman depan kantor Bawaslu DIY.

Koordinator Aksi, Arya Yudha dalam orasinya menyatakan kekecewaannya atas kinerja Bawaslu yang kurang tegas menindak pihak-pihak yang curang pada Pemilu 2024 . Padahal, kata dia, pejabat Bawaslu terbilang memiliki gaji yang cukup besar.

"Bawaslu mendapatkan gaji dari pajak rakyat, tunjangan dinaikkan. Tapi, apakah Bawaslu sudah melakukan kerjanya, mengawasi, mencegah dan menindak? Seperti yang kita lihat saat ini, banyak kecurangan yang terjadi tapi seperti dibiarkan,” katanya saat aksi.



Aksi tabur bunga dan bakar dupa itu, kata dia, untuk mendoakan pejabat Bawaslu supaya bisa menjalankan amanah masyarakat sebaiknya-baiknya. Jika sebaliknya, Arya menyebut hukum karma akan berlaku bagi mereka.

“Entah Anda sendiri, atau keluarga, sekarang atau nanti akan ada hal buruk yang mungkin menimpa," tuturnya.

Menurut dia banyak sekali kecurangan-kecurangan yang terlihat pada Pemilu 2024 ini, seperti penggelembungan suara. Namun, Arya tidak melihat adanya pencegahan atau tindakan tegas yang dilakukan oleh Bawaslu.

“Mana pencegahannya, mana pengawasannya, mana penindakannya? Kalaupun tugas Bawaslu hanya memberikan rekomendasi, apa rekomendasi yang diberikan kepada KPU DIY? Tidak ada. Oleh karena itu, kami warga Yogyakarta hanya menginginkan damai sejahtera," ucapnya.



Atas kinerja Bawaslu itu, Arya mengatakan bahwa warga Jogja melakukan aksi simbolis menyerahkan Kerupuk Melempem Award kepada Bawaslu DIY. Analoginya, beber Arya, Bawaslu dianggap sebagai makanan yang tidak enak dimakan seperti halnya kerupuk yang sudah melempem karena tidak melakukan tindakan-tindakan atas kecurangan yang terjadi pada pemilu 2024.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8015 seconds (0.1#10.140)