Pemilu Jadi Ajang Transaksional dan Intimidatif, UIN Sunan Kalijaga Serukan Aparatur Negara Bersikap Netral
loading...
A
A
A
Padahal kalau ingin demokrasi yang genuine, maka harus demokrasi yang betul-betul menyuarakan hati nurani ada dialog dan sebagainya.
Tetapi yang terjadi belakangan ini ada indikasi bahwa demokrasi yang dijaga sekarang sebatas direduksi menjadi prosedural legal, dan itu akan sangat membahayakan.
Oleh karenanya UIN mengingatkan semua pihak untuk bersama-sama menguatkan pakta integritas, menjunjung tinggi spirit konstitusi dan praktik politik yang menguatkan nilai-nilai demokrasi. Menjaga kepercayaan publik pada lembaga negara, sistem politik dan menghindari penyalahgunaan kekuasaan.
Pihaknya juga mendesak Presiden RI sebagai kepala negara untuk menjadi teladan etik bagi semua aparat di bawahnya dalam menjaga netralitas dan menjamin proses politik yang sedang berlangsung secara demokratis, tanpa kekerasan (kekerasan fisik maupun psikis), mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
"Kami mendukung lembaga-lembaga penyelenggara Pemilu untuk bekerja secara profesional dan imparsial, demi menjaga kepercayaan publik pada institusi demokrasi," tegasnya.
UIN Sunan Kalijaga juga menyerukan kepada para kontestan pemilu mulai dari capres-cawapres, calon anggota DPD, DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota untuk memberi contoh perilaku dan budaya politik yang bersih dan bijak.
Mereka juga mendorong terselenggaranya pemilu yang bermartabat, bebas politik uang, menghormati perbedaan pilihan politik, dan menjaga kerukunan serta perdamaian di tengah masyarakat.
Tetapi yang terjadi belakangan ini ada indikasi bahwa demokrasi yang dijaga sekarang sebatas direduksi menjadi prosedural legal, dan itu akan sangat membahayakan.
Oleh karenanya UIN mengingatkan semua pihak untuk bersama-sama menguatkan pakta integritas, menjunjung tinggi spirit konstitusi dan praktik politik yang menguatkan nilai-nilai demokrasi. Menjaga kepercayaan publik pada lembaga negara, sistem politik dan menghindari penyalahgunaan kekuasaan.
Pihaknya juga mendesak Presiden RI sebagai kepala negara untuk menjadi teladan etik bagi semua aparat di bawahnya dalam menjaga netralitas dan menjamin proses politik yang sedang berlangsung secara demokratis, tanpa kekerasan (kekerasan fisik maupun psikis), mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
"Kami mendukung lembaga-lembaga penyelenggara Pemilu untuk bekerja secara profesional dan imparsial, demi menjaga kepercayaan publik pada institusi demokrasi," tegasnya.
UIN Sunan Kalijaga juga menyerukan kepada para kontestan pemilu mulai dari capres-cawapres, calon anggota DPD, DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota untuk memberi contoh perilaku dan budaya politik yang bersih dan bijak.
Mereka juga mendorong terselenggaranya pemilu yang bermartabat, bebas politik uang, menghormati perbedaan pilihan politik, dan menjaga kerukunan serta perdamaian di tengah masyarakat.
(shf)