2 Hari Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Pemalang Terendam Banjir
loading...
A
A
A
PEMALANG - Hujan deras yang terjadi selama dua hari terakhir telah menyebabkan Sungai Comal meluap, mengakibatkan ratusan rumah di Desa Pesantren UluJami, Pemalang , Jawa Tengah, terendam banjir. Banjir merendam hampir seluruh rumah dan akses jalan, menghambat aktivitas warga. Proses evakuasi masih terus dilakukan oleh TNI, Polri, relawan, PMI, BPBD, dan dibantu oleh warga setempat.
Banjir, yang hingga kini masih merendam ratusan rumah, memiliki ketinggian air bervariasi mulai dari 50 sentimeter hingga 1 meter, bahkan ada yang lebih tinggi. Warga yang terdampak banjir dievakuasi dengan menggunakan perahu, terutama lansia yang sakit harus digendong dan dinaikkan perahu untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.
Sebagian warga mengungsi di beberapa rumah yang tidak terkena banjir. Kondisi mereka memprihatinkan dengan pakaian basah tanpa selimut, ketersediaan makanan, minuman, dan obat-obatan yang minim.
"Kami terus berupaya melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Semoga kondisi segera membaik dan warga bisa kembali ke rumah mereka dengan aman," kata Kepala Desa Pesantren, Nurohim.
Sementara itu, Fitri, salah satu korban banjir yang mengungsi mengungkapkan pihaknya bersyukur telah menerima bantuan dan perhatian dari pihak terkait. "Semoga banjir segera surut, dan kami bisa kembali ke rumah dengan kondisi yang lebih baik," ungkapnya.
Banjir juga merendam sejumlah sekolah, seperti SD Pesantren 3 dan 1, TK, PAUD, dan sarana umum lainnya. Seluruh rangkaian banjir ini juga menyebabkan kegiatan belajar mengajar dihentikan.
Selain akibat curah hujan tinggi, banjir juga disebabkan meluapnya air sungai ke permukiman warga. Rob atau naiknya permukaan air laut juga memperparah keadaan. Pihak berwenang terus melakukan pemantauan dan upaya penanggulangan untuk mengatasi dampak banjir di Desa Pesantren UluJami.
Banjir, yang hingga kini masih merendam ratusan rumah, memiliki ketinggian air bervariasi mulai dari 50 sentimeter hingga 1 meter, bahkan ada yang lebih tinggi. Warga yang terdampak banjir dievakuasi dengan menggunakan perahu, terutama lansia yang sakit harus digendong dan dinaikkan perahu untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.
Sebagian warga mengungsi di beberapa rumah yang tidak terkena banjir. Kondisi mereka memprihatinkan dengan pakaian basah tanpa selimut, ketersediaan makanan, minuman, dan obat-obatan yang minim.
"Kami terus berupaya melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Semoga kondisi segera membaik dan warga bisa kembali ke rumah mereka dengan aman," kata Kepala Desa Pesantren, Nurohim.
Sementara itu, Fitri, salah satu korban banjir yang mengungsi mengungkapkan pihaknya bersyukur telah menerima bantuan dan perhatian dari pihak terkait. "Semoga banjir segera surut, dan kami bisa kembali ke rumah dengan kondisi yang lebih baik," ungkapnya.
Banjir juga merendam sejumlah sekolah, seperti SD Pesantren 3 dan 1, TK, PAUD, dan sarana umum lainnya. Seluruh rangkaian banjir ini juga menyebabkan kegiatan belajar mengajar dihentikan.
Selain akibat curah hujan tinggi, banjir juga disebabkan meluapnya air sungai ke permukiman warga. Rob atau naiknya permukaan air laut juga memperparah keadaan. Pihak berwenang terus melakukan pemantauan dan upaya penanggulangan untuk mengatasi dampak banjir di Desa Pesantren UluJami.
(hri)