Polisi Amankan 4 Warga Diduga Provokasi Setop Bongkar Muat Batu Bara
loading...
A
A
A
GRESIK - Empat warga diamankan polisi dalam aksi penutupan operasional bongkar muat batu bara di PT Gresik Jasa Tama (GJT) Gresik . Keempatnya diduga dalang penutupan terminal di Jalan RE Martadinata.
Keempat orang tersebut dibawa ke Mapolres Gresik untuk dimintai keterangan. Sementara puluhan warga lainnya menunggu di dekat Polres dengan kawalan ketat. (Baca juga: Lagi, Warga Setop Bongkar Muat Batu Bara PT GJT Gresik )
"Iya kami menunggu warga yang dibawa ke polres. Belum tau masalahnya apa," kata pria paruh baya yang enggan disebut identitasnya. (Baca juga: Normal Baru, Aliansi Pekerja Seni Gresik Keluhkan Izin Keramaian )
Lelaki asal Kelurahan Kemuteran itu akan menunggu hingga keempat warga yang diamankan dibebaskan kembali.
Sementara Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto menyebutkan, empat orang yang diamankan itu hanya untuk dimintai keterangan. "Terkait motif mereka melakukan penutupan jalan umum yang mengganggu aktivitas masyarakat yang lain," ujar dia, Rabu (12/8/2020).
Dia berharap, jika ada yang dipersoalkan dapat di tempat dengan cara duduk bersama. Mencari solusi jalan terbaik. Sehingga ke depan tidak ada masalah yang serupa.
"Kami berharap warga mengerti dan bisa dikordinasikan baik-baik kalau memang ada masalah," kata alumnus Akpol 2001 itu.
Keempat orang tersebut dibawa ke Mapolres Gresik untuk dimintai keterangan. Sementara puluhan warga lainnya menunggu di dekat Polres dengan kawalan ketat. (Baca juga: Lagi, Warga Setop Bongkar Muat Batu Bara PT GJT Gresik )
"Iya kami menunggu warga yang dibawa ke polres. Belum tau masalahnya apa," kata pria paruh baya yang enggan disebut identitasnya. (Baca juga: Normal Baru, Aliansi Pekerja Seni Gresik Keluhkan Izin Keramaian )
Lelaki asal Kelurahan Kemuteran itu akan menunggu hingga keempat warga yang diamankan dibebaskan kembali.
Sementara Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto menyebutkan, empat orang yang diamankan itu hanya untuk dimintai keterangan. "Terkait motif mereka melakukan penutupan jalan umum yang mengganggu aktivitas masyarakat yang lain," ujar dia, Rabu (12/8/2020).
Dia berharap, jika ada yang dipersoalkan dapat di tempat dengan cara duduk bersama. Mencari solusi jalan terbaik. Sehingga ke depan tidak ada masalah yang serupa.
"Kami berharap warga mengerti dan bisa dikordinasikan baik-baik kalau memang ada masalah," kata alumnus Akpol 2001 itu.
(nth)