Begini Tulisan Spanduk yang Dibawa Warga Korban Kekerasan Aparat Pengamanan saat Kunjungan Jokowi

Selasa, 30 Januari 2024 - 20:08 WIB
loading...
A A A
"Lantas apa yang ditakutkan seorang presiden dari sebuah spanduk. Spanduk itu tidak berisi ancaman terhadap keselamatan bangsa dan negara maupun kepada Presiden itu sendiri," kata dia.

Endah menilai aparat keamanan bertindak arogan. Karena sebenarnya pihaknya yang sudah 10 tahun ini berjuang untuk Jokowi untuk memperjuangkan menjadi presiden dengan keringat darah dan air mata ingin bertemu.

Saat bertemu Jokowi itulah, dirinya ingin mengingatkan kembali bahwa Jokowi mendapatkan jabatan kekuasaan saat ini dari keringat para kader-kader akar rumput yang ada di bawah.

Karena, Jokowi sebagai seorang pemimpin dan seorang yang berbudaya Jawa seharusnya tidak lupa akan akar dan juga kembali ke peribahasa Jawa.

"Kacang ora lali lanjaran. Jangan lupa akan dari mana beliau berasal. Harapan kami ketika beliau bertemu dengan kita maka beliau ingat perjuangan 2014 dan 2019 yang lalu," kata dia.

Saat itu, presiden Jokowi memang berhenti di depan Pasar Argosari Wonosari, di titik pasar yang dilewati presiden.

Kemudian warga tersebut membentangkan spanduk dan selanjutnya ada dua orang yang langsung menangkap warga tersebut. Hal tersebut sesuai video yang mereka lihat dua orang aparat yang melakukan penganiayaan.

Saat penangkapan itu, warga tadi mendapat uppercut atau pukulan di bagian rahang. Kemudian dibawa ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan ternyata jakunnya melengse dan hidungnya juga tulang hidungnya miring mengeluarkan darah.

"Korban adalah warga Gunungkidul. Bukan kader PDIP," tegas Endah.

Dia menandaskan jika korban bukan kader PDIP, tidak ber-KTA PDIP dan bukan simpatisan yang selama ini berjuang dengan PDIP. Korban adalah warga biasa yang ingin menyuarakan aspirasinya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1863 seconds (0.1#10.140)