BMKG Catat 5 Kali Gempa di Danau Singkarak Sumbar: Akibat Sesar Sianok-Sumani
loading...
A
A
A
SOLOK - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat rentetan 5 kali gempa tektonik mengguncang wilayah Danau Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (27/1/2024).
BMKG mencatat gempa pertama terjadi dengan kekuatan M3.0 pukul 15:15:03 WIB. Kemudian, M2.8 pukul 15:42:28 WIB. Gempa ketiga, M3.1 pukul 15:45:44 WIB. Gempa keempat, M2.6 pukul 16:41:19 WIB, dan kelima M4.4 pukul 23:50:44 WIB.
“Inilah rentetan 5 gempa tektonik di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Gempa ke-3 dan ke-5 guncangannya dirasakan oleh masyarakat dipicu aktivitas sesar aktif di pertemuan segmen sesar Sianok – Sumani,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).
Daryono menjelaskan wilayah Danau Singkarak merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks, disebut aktif karena aktivitas kegempaan di sini cukup tinggi, disebut kompleks karena kawasan ini merupakan 'pertemuan' segmen sesar Sianok dan Sumani.
“Bahkan Danau Singkarak sendiri terbentuk oleh mekanisme pull-apart dari dua segmen sesar ini Secara geologi, Danau Singkarak terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik Sesar Sumatra. Sesar Sumatra merupakan sesar geser yang menyebabkan terbentuknya cekungan tarik urai yang disebut dengan Danau Singkarak,” jelasnya.
Daryono mengatakan sejarah telah mencatat pada 28 Juni 1926, di Sumatera Barat diguncang gempa kuat yang diduga kuat pusat gempa berada di Danau Singkarak. Namun gempa ini populer sebagai gempa Padang Panjang. Sebab di Kota Padang Panjang sangat banyak korban berjatuhan.
Dampak dari gempa Padang Panjang ini, kata Daryono, menyebabkan setidaknya 350 orang meninggal dunia. Ribuan rumah rusak dan terjadi rekahan banyak tanah di daerah Padang Panjang. “Peristiwa gempa dahsyat ini juga menyebabkan seiche yaitu tumpahnya air Danau Singkarak ke daratan,” pungkasnya.
BMKG mencatat gempa pertama terjadi dengan kekuatan M3.0 pukul 15:15:03 WIB. Kemudian, M2.8 pukul 15:42:28 WIB. Gempa ketiga, M3.1 pukul 15:45:44 WIB. Gempa keempat, M2.6 pukul 16:41:19 WIB, dan kelima M4.4 pukul 23:50:44 WIB.
“Inilah rentetan 5 gempa tektonik di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Gempa ke-3 dan ke-5 guncangannya dirasakan oleh masyarakat dipicu aktivitas sesar aktif di pertemuan segmen sesar Sianok – Sumani,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).
Daryono menjelaskan wilayah Danau Singkarak merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks, disebut aktif karena aktivitas kegempaan di sini cukup tinggi, disebut kompleks karena kawasan ini merupakan 'pertemuan' segmen sesar Sianok dan Sumani.
“Bahkan Danau Singkarak sendiri terbentuk oleh mekanisme pull-apart dari dua segmen sesar ini Secara geologi, Danau Singkarak terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik Sesar Sumatra. Sesar Sumatra merupakan sesar geser yang menyebabkan terbentuknya cekungan tarik urai yang disebut dengan Danau Singkarak,” jelasnya.
Daryono mengatakan sejarah telah mencatat pada 28 Juni 1926, di Sumatera Barat diguncang gempa kuat yang diduga kuat pusat gempa berada di Danau Singkarak. Namun gempa ini populer sebagai gempa Padang Panjang. Sebab di Kota Padang Panjang sangat banyak korban berjatuhan.
Dampak dari gempa Padang Panjang ini, kata Daryono, menyebabkan setidaknya 350 orang meninggal dunia. Ribuan rumah rusak dan terjadi rekahan banyak tanah di daerah Padang Panjang. “Peristiwa gempa dahsyat ini juga menyebabkan seiche yaitu tumpahnya air Danau Singkarak ke daratan,” pungkasnya.
(hri)