Ganjar Menginap di Rumah Alumni SMKN Jateng, Warga Tegal: Ini Suatu Kehormatan
loading...
A
A
A
TEGAL - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo -- yang juga diusung oleh Partai Perindo -- menginap di rumah alumni SMK Negeri Jateng bernama Fikri Haikal di Jalan Arjuna GG.14 A No 56, RT002/RW003, Kelurahan Slerok, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024) malam.
Mengenakan pakaian berwarna putih, Ganjar menelusuri gang-gang kecil untuk sampai di rumah Fikri Haikal.
Saat tiba di lokasi, Ganjar diterima oleh ibu dari Fikri Haikal, yakni Waidah dan Irhas Hussein yang merupakan kakak dari Fikri Haikal.
Fikri Haikal merupakan alumni SMKN Jateng Semarang angkatan masuk tahun 2017. Kepada Ganjar, Waidah menceritakan bilamana Fikri Haikal sudah bisa membantu untuk merenovasi rumah berkat dari penghasilan yang didapatkannya.
“Kurang dari satu tahun, alhamdulillah bisa membantu merenovasi rumah,” kata Waidah.
Waidah pun merasa beruntung karena Fikri Haikal bisa bersekolah asrama gratis gagasan Ganjar Pranowo. Karena sekolah di tempat itulah, Fikri Haikal bisa langsung siap kerja, sehingga bisa membantu keluarga, salah satunya merenovasi rumah orang tuanya.
“Saya merasa beruntung, anak saya bisa SMKN Jateng karena saya sendiri anak 3. Alhamdulillah waktu itu Haikal masuk SMKN Jateng,” tegas Waidah.
Lebih lanjut, Waidah merasa beruntung karena rumahnya bisa diinapi oleh Ganjar Pranowo. Ia tak pernah menyangka bakal bertemu secara langsung dengan calon orang nomor satu.
“Kalau untuk ungkapin rasa, kayanya enggak bisa diomongin karena ini suatu kehormatan,” tutur Waidah.
Sementara Ganjar mengatakan dirinya sengaja untuk menginap di rumah Fikri Haikal. Ia ingin melihat hasil dari siswa SMKN Jateng yang berhasil sekaligus berdialog dengan masyarakat.
“Ini kali kedua saya menginap di rumah alumni SMK Jateng. Rata-rata linear, begitu bekerja dibangunkan rumah orang tua. Dari situ kita bisa melihat dari keluarga miskin kalo kita investasi pendidikan disitu bisa berkembang,” ujar Ganjar.
Terkait kebiasaanya menginap di rumah warga, Ganjar mengatakan dirinya tidak akan pernah lelah melakukannya apalagi untuk masyarakat. Sebab, ia tidak hanya sekedar menginap saja, tapi juga mendengarkan keluh kesah yang dihadapi masyarakat.
“Kalo menginap di rumah warga itu penuh kegembiraan, minimal merasakan. Biasanya orang menyampaikan aspirasinya, keluh kesah warga,” tegas Ganjar.
“Berjuang kok istirahat. Berjuang kok enak-enak karena berjuang untuk fighting spirit. Kan sama saja tidur di rumah, di sini sama saja,” imbuh Ganjar.
Mengenakan pakaian berwarna putih, Ganjar menelusuri gang-gang kecil untuk sampai di rumah Fikri Haikal.
Saat tiba di lokasi, Ganjar diterima oleh ibu dari Fikri Haikal, yakni Waidah dan Irhas Hussein yang merupakan kakak dari Fikri Haikal.
Fikri Haikal merupakan alumni SMKN Jateng Semarang angkatan masuk tahun 2017. Kepada Ganjar, Waidah menceritakan bilamana Fikri Haikal sudah bisa membantu untuk merenovasi rumah berkat dari penghasilan yang didapatkannya.
“Kurang dari satu tahun, alhamdulillah bisa membantu merenovasi rumah,” kata Waidah.
Waidah pun merasa beruntung karena Fikri Haikal bisa bersekolah asrama gratis gagasan Ganjar Pranowo. Karena sekolah di tempat itulah, Fikri Haikal bisa langsung siap kerja, sehingga bisa membantu keluarga, salah satunya merenovasi rumah orang tuanya.
“Saya merasa beruntung, anak saya bisa SMKN Jateng karena saya sendiri anak 3. Alhamdulillah waktu itu Haikal masuk SMKN Jateng,” tegas Waidah.
Lebih lanjut, Waidah merasa beruntung karena rumahnya bisa diinapi oleh Ganjar Pranowo. Ia tak pernah menyangka bakal bertemu secara langsung dengan calon orang nomor satu.
“Kalau untuk ungkapin rasa, kayanya enggak bisa diomongin karena ini suatu kehormatan,” tutur Waidah.
Sementara Ganjar mengatakan dirinya sengaja untuk menginap di rumah Fikri Haikal. Ia ingin melihat hasil dari siswa SMKN Jateng yang berhasil sekaligus berdialog dengan masyarakat.
“Ini kali kedua saya menginap di rumah alumni SMK Jateng. Rata-rata linear, begitu bekerja dibangunkan rumah orang tua. Dari situ kita bisa melihat dari keluarga miskin kalo kita investasi pendidikan disitu bisa berkembang,” ujar Ganjar.
Terkait kebiasaanya menginap di rumah warga, Ganjar mengatakan dirinya tidak akan pernah lelah melakukannya apalagi untuk masyarakat. Sebab, ia tidak hanya sekedar menginap saja, tapi juga mendengarkan keluh kesah yang dihadapi masyarakat.
“Kalo menginap di rumah warga itu penuh kegembiraan, minimal merasakan. Biasanya orang menyampaikan aspirasinya, keluh kesah warga,” tegas Ganjar.
“Berjuang kok istirahat. Berjuang kok enak-enak karena berjuang untuk fighting spirit. Kan sama saja tidur di rumah, di sini sama saja,” imbuh Ganjar.
(shf)