Serangan Mengerikan Sriwijaya Picu Pertumpahan Darah dan Penaklukan Bangka
loading...
A
A
A
Kerajaan Sriwijaya juga berusaha untuk menaklukkan Pulau Jawa yang menjadi saingan dalam bidang pelayaran dan perdagangan dengan luar negeri.
Apalagi di saat bersama di Pulau Jawa muncul Kerajaan Mataram kuno yang berkuasa di beberapa pelabuhan strategis.
Penaklukan Pulau Bangka diduga erat hubungannya dengan penguasaan perdagangan dan pelayaran internasional di Selat Malaka.
Selain letaknya yang strategis, Pulau Bangka pada masa Sriwijaya, menurut Obdeyn, masih bersambung menjadi satu dengan Semenanjung Tanah Melayu termasuk di dalamnya kepulauan Riau dan Lingga. Kebetulan saat itu Selat Sunda juga belum ada.
Pada pelayaran internasional India-Indonesia-Cina harus melalui Selat Bangka, sehingga pantai timur Sumatra dan pantai utara Jawa menjadi sangat penting. Namun, pendapat Obdeyn ini dibantah dengan tegas oleh Verstappen.
Menurut sarjana ini kepulauan Riau dan Lingga pada masa Sriwijaya memang merupakan tanah lanjutan dari Semenanjung Tanah Melayu, tetapi Pulau Bangka dan Belitung sudah dipisahkan oleh laut.
Hanya mungkin laut ini masih berupa selat sempit dan dangkal sehingga belum dapat dipakai untuk pelayaran, lalu lintas pelayaran tetap melalui Selat Bangka.
Apalagi di saat bersama di Pulau Jawa muncul Kerajaan Mataram kuno yang berkuasa di beberapa pelabuhan strategis.
Penaklukan Pulau Bangka diduga erat hubungannya dengan penguasaan perdagangan dan pelayaran internasional di Selat Malaka.
Selain letaknya yang strategis, Pulau Bangka pada masa Sriwijaya, menurut Obdeyn, masih bersambung menjadi satu dengan Semenanjung Tanah Melayu termasuk di dalamnya kepulauan Riau dan Lingga. Kebetulan saat itu Selat Sunda juga belum ada.
Pada pelayaran internasional India-Indonesia-Cina harus melalui Selat Bangka, sehingga pantai timur Sumatra dan pantai utara Jawa menjadi sangat penting. Namun, pendapat Obdeyn ini dibantah dengan tegas oleh Verstappen.
Menurut sarjana ini kepulauan Riau dan Lingga pada masa Sriwijaya memang merupakan tanah lanjutan dari Semenanjung Tanah Melayu, tetapi Pulau Bangka dan Belitung sudah dipisahkan oleh laut.
Hanya mungkin laut ini masih berupa selat sempit dan dangkal sehingga belum dapat dipakai untuk pelayaran, lalu lintas pelayaran tetap melalui Selat Bangka.
(shf)