Santri Blitar Tewas Dikeroyok di Pesantren, DPRD: Usut Tuntas!

Senin, 08 Januari 2024 - 17:10 WIB
loading...
A A A
Entah apa yang terjadi, persoalan tiba-tiba mencuat kembali dan berakhir dengan penganiayaan rame-rame terhadap santri MA.

Pada saat kejadian itu santri MA yang babak belur dan tidak sadarkan diri langsung dilarikan di RS Aulia, namun lantaran kondisinya yang parah yang bersangkutan dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.

Terungkap juga, pihak keluarga baru mengetahui hal itu pada Rabu (3/1/2024), di mana santri MA sudah dalam keadaan koma.

Setelah menjalani perawatan intensif selama 5 hari, pada Minggu (7/1/2024) santri MA menghembuskan nafas terakhirnya.

Menurut Hendik, pihak kepolisian diharap mengusut kasus dugaan kekerasan itu secara adil dan transparan. Ia tidak berharap lantaran terjadi di lingkungan pesantren, kasus kemudian ditutupi.

Siapapun yang terlibat, kata Hendik harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sebab kasus kekerasan di lingkungan berbasis agama bukan pertama kali terjadi di Kabupaten Blitar.

Sebelumnya kasus kekerasan siswa yang berujung kematian pernah terjadi di lingkungan sekolah Mtsn 01 Blitar atau Mtsn Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.

Kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa siswa madrasah itu terjadi pada saat jam belajar mengajar, dan ironisnya pihak Mtsn Kunir sempat menutup-nutupi peristiwa yang terjadi.

Kasus ditutup dengan menghukum pelaku tanpa menjatuhkan sanksi kepada pihak Mtsn Kunir, yakni guru dan pimpinan madrasah yang terbukti lalai sehingga mengakibatkan terjadinya kekerasan berujung kematian.

“Kami tidak berharap ada pihak yang menutup-nutupi. Siapapun yang terbukti bersalah harus mempertanggungjawabkan perbuatanya. Dan polisi harus berani transparan,” tegasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1919 seconds (0.1#10.140)