Mencekam! Akibat Amuk Massa, Warga Besum Mengungsi ke Polsek dan Masjid di Nimbokrang Jayapura
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Warga masyarakat Kampung Karya Bumi Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua mengungsi di Polsek Nimbokrang dan masjid. Mereka mengungsi akibat amuk massa buntut tewasnya seorang warga kampung sebelah akibat duel dengan oknum aparat, Senin (1/1/2024).
Pengungsi kebanyakan adalah warga lanjut usia (lansia), perempuan dan anak-anak itu diangkut menggunakan truk Polisi dan mobil pribadi warga sejak siang.
Mereka sebelumnya mengungsi di Masjid Al Muhajirin Kampung Karya Bumi Besum, namun setelah ratusan massa menggeruduk masjid beserta jenazah korban akhirnya warga memilih mengungsi ke Nimbokrang.
"Kita cari aman dulu pak ke Nimbokrang," ucap warga yang enggan disebutkan namanya.
"Massa mengamuk hingga kami gemetaran mencari tempat aman. Semoga situasi ini cepat membaik," imbuh warga lain.
Selain di Polsek Nimbokrang, warga pengungsi juga disiapkan tenda di masjid Benyom Jaya 1 dan Masjid Nimbokrang.
Hingga saat ini situasi berangsur kondusif. Ratusan personil Polisi Polda Papua dan Polres Jayapura mengamankan situasi.
Sementara Pj Bupati Kabupaten Jayapura Triwarno Purnomo telah juga melakukan pertemuan bersama keluarga korban.
Sebelumnya, puluhan warga tersulut emosi dan mengamuk dengan melakukan pembakaran beberapa fasilitas serta perkantoran di Kampung Karya Bumi Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua pada Senin (1/1/2024).
Aksi warga ini lantaran salahseorang warganya tewas usai duel dengan oknum aparat dikampung tersebut.
Meski kronologis masih perlu didalami, namun akibat peristiwa ini puluhan warga melakukan aksi protes dan mengamuk di Kampung Karya Bumi Besum.
Kronologi kasus ini bermula saat korban yang diduga dalam kondisi dipengaruhi minuman keras melakukan pemalakan atau pemerasan terhadap warga yang melintas.
Di saat bersamaan, melintas aparat keamanan Genyem. Aksi pemalakan yang dilakukan pelaku ditegur oleh aparat tersebut.
Namun nyatanya, teguran itu tidak diterima oleh para pelaku pemalakan. Hingga anggota dikabarkan dikeroyok oleh korban dan beberapa pemuda.
Namun naas, aksi pengeroyokan tersebut malah berakibat tersabetnya salah satu pelaku, yakni terkena sabetan senjata tajam di bagian leher. Setelah dilarikan ke rumah sakit, pelaku pemalakan tersebut meninggal dunia.
"Jadi ada warga dari kampung sebelah membuat onar, ditegur oleh salah satu anggota yang tinggal di Besum, tapi tidak terima ditegur hingga terjadi keributan itu. Pelaku yang mabuk mendatangkan massa dengan maksud untuk membuat perhitungan dengan anggota, dan untuk membela diri akhirnya pelaku terkena sabetan senjata tajam," ungkap Kepala Kampung Karya Bumi, Maryani.
Warga asal pelaku yang tersebut emosi membakar kantor kampung dan Pos Pol setempat.
Personel Polres Jayapura bersama Brimob Polda Papua langsung diturunkan untuk meredam situasi.
Pengungsi kebanyakan adalah warga lanjut usia (lansia), perempuan dan anak-anak itu diangkut menggunakan truk Polisi dan mobil pribadi warga sejak siang.
Mereka sebelumnya mengungsi di Masjid Al Muhajirin Kampung Karya Bumi Besum, namun setelah ratusan massa menggeruduk masjid beserta jenazah korban akhirnya warga memilih mengungsi ke Nimbokrang.
"Kita cari aman dulu pak ke Nimbokrang," ucap warga yang enggan disebutkan namanya.
"Massa mengamuk hingga kami gemetaran mencari tempat aman. Semoga situasi ini cepat membaik," imbuh warga lain.
Selain di Polsek Nimbokrang, warga pengungsi juga disiapkan tenda di masjid Benyom Jaya 1 dan Masjid Nimbokrang.
Hingga saat ini situasi berangsur kondusif. Ratusan personil Polisi Polda Papua dan Polres Jayapura mengamankan situasi.
Sementara Pj Bupati Kabupaten Jayapura Triwarno Purnomo telah juga melakukan pertemuan bersama keluarga korban.
Dipicu Aksi Pemalakan
Sebelumnya, puluhan warga tersulut emosi dan mengamuk dengan melakukan pembakaran beberapa fasilitas serta perkantoran di Kampung Karya Bumi Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua pada Senin (1/1/2024).
Aksi warga ini lantaran salahseorang warganya tewas usai duel dengan oknum aparat dikampung tersebut.
Meski kronologis masih perlu didalami, namun akibat peristiwa ini puluhan warga melakukan aksi protes dan mengamuk di Kampung Karya Bumi Besum.
Kronologi kasus ini bermula saat korban yang diduga dalam kondisi dipengaruhi minuman keras melakukan pemalakan atau pemerasan terhadap warga yang melintas.
Di saat bersamaan, melintas aparat keamanan Genyem. Aksi pemalakan yang dilakukan pelaku ditegur oleh aparat tersebut.
Namun nyatanya, teguran itu tidak diterima oleh para pelaku pemalakan. Hingga anggota dikabarkan dikeroyok oleh korban dan beberapa pemuda.
Namun naas, aksi pengeroyokan tersebut malah berakibat tersabetnya salah satu pelaku, yakni terkena sabetan senjata tajam di bagian leher. Setelah dilarikan ke rumah sakit, pelaku pemalakan tersebut meninggal dunia.
"Jadi ada warga dari kampung sebelah membuat onar, ditegur oleh salah satu anggota yang tinggal di Besum, tapi tidak terima ditegur hingga terjadi keributan itu. Pelaku yang mabuk mendatangkan massa dengan maksud untuk membuat perhitungan dengan anggota, dan untuk membela diri akhirnya pelaku terkena sabetan senjata tajam," ungkap Kepala Kampung Karya Bumi, Maryani.
Warga asal pelaku yang tersebut emosi membakar kantor kampung dan Pos Pol setempat.
Personel Polres Jayapura bersama Brimob Polda Papua langsung diturunkan untuk meredam situasi.
(shf)