Masih Berpusat di Makassar, Angka Reproduksi COVID-19 Sulsel Naik Lagi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Angka reproduksi (Rt) kasus COVID-19 di Sulsel kembali naik, setelah sempat bertahan dalam dua pekan terakhir dengan angka Rt di bawah 1. Baca : Tim Ahli Nilai Penegakan Protokol Kesehatan Masih Harus Ditingkatkan
Berdasarkan data perkembangan situasi COVID-19 Sulsel, angka reproduksi COVID-19 (Rt) Sulsel mengalami kenaikan menjadi 1,01 pada tanggal 8 Agustus 2020 lalu. Padahal sejak dua pekan terakhir, posisi Rt stagnan di kisaran angka 0,93-0,96.
Ketua Tim Pengendalian COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, adanya pergerakan Rt di Sulsel ke angka 1 menunjukkan beberapa indikasi. "Ini mengindikasikan adanya pertumbuhan kasus real dengan transmisi lokal sedang berlangsung di masyarakat. Selain itu, tracing oleh tim surveilans berjalan dengan baik dalam menemukan kasus dengan benar," papar Ridwan kepada SINDOnews, kemarin.
Masih terjadinya penambahan kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 turut berkontribusi pada kenaikan Rt tersebut. Dari data Tim Pengendalian COVID-19 Sulsel, kembali terjadi penambahan kasus positif baru sebanyak 90 orang sejak kemarin. Dengan angka Rt masih di posisi 1.
Sebaran penambahan kasus baru ini masih terpusat di Makassar sebagai episentrum sebanyak 40 orang. Kemudian di Luwu Timur 19 orang, Gowa 18, Sinjai 9, Pangkep 2, dan Luwu Utara serta Maros masing-masing penambahan 1 kasus baru. Baca Juga : Banyak Nakes Kena COVID-19, Pelayanan Kesehatan di Sinjai Terganggu
Dengan begitu, hingga per tanggal 9 Agustus 2020 akumulasi kasus COVID-19 Sulsel tercatat sudah mencapai 10.363 orang. Dimana 7.214 diantaranya dinyatakan sembuh dan 335 meninggal dunia. Lalu, 2.814 lainnya masih dalam perawatan, baik di layanan rumah sakit, dan sebagian besar lewat program isolasi mandiri secara terpusat.
Ridwan melanjutkan, masih rendahnya kedisiplinan warga akan penerapan protokol kesehatan turut berkontribusi pada peningkatan reproduksi COVID -19. "Pergerakan angka Rt Sulsel ke angka 1 juga mengindikasikan kendor atau masih lemahnya penegakan disiplin protokol kesehatan," urai dia.
Untuk itu, ahli epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) inipun berharap masyarakat ikut bertanggungjawab penuh untuk melaksanakan program perilaku hidup bersih dan sehat. Agenda protokol kesehatan saat ini menjadi upaya yang efektif dalam mencegah penularan. Diikuti dengan pengawasan yang ketat dari pemerintah.
"Perlu meningkatkan kepedulian warga untuk penegakan disiplin protokol kesehatan dengan mereaktifasi peran dasawisma, RT, RW dan Posyandu," kata Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel ini merekomendasikan.
Disamping itu, lanjut Ridwan, tim pengendali COVID-19 juga terus memaksimalkan program trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19 Sulsel. Program ini berupa, massive tracking, intensive testing, dan public health education.
Pertumbuhan kasus harian di Sulsel juga disebut karena adanya tracing dan testing masif yang dilakukan pemerintah. Untuk diketahui, capaian pemeriksaan PCR di Sulsel saat ini sudah mencapai sekitar 70.000 spesimen dari target 80.000 pemeriksaan atau 1% dari jumlah populasi di Sulsel.
Sementara untuk program edukasi masif, Pemprov Sulsel sudah menggandeng para tokoh lintas agama yang diharap menjadi promotor kesehatan. Mereka akan membantu mensosialisasikan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 ke masyarakat. Baca Lagi : Cegah COVID-19, Ketua TP PKK Makassar Bagikan 800 Masker ke Warga
Berdasarkan data perkembangan situasi COVID-19 Sulsel, angka reproduksi COVID-19 (Rt) Sulsel mengalami kenaikan menjadi 1,01 pada tanggal 8 Agustus 2020 lalu. Padahal sejak dua pekan terakhir, posisi Rt stagnan di kisaran angka 0,93-0,96.
Ketua Tim Pengendalian COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, adanya pergerakan Rt di Sulsel ke angka 1 menunjukkan beberapa indikasi. "Ini mengindikasikan adanya pertumbuhan kasus real dengan transmisi lokal sedang berlangsung di masyarakat. Selain itu, tracing oleh tim surveilans berjalan dengan baik dalam menemukan kasus dengan benar," papar Ridwan kepada SINDOnews, kemarin.
Masih terjadinya penambahan kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 turut berkontribusi pada kenaikan Rt tersebut. Dari data Tim Pengendalian COVID-19 Sulsel, kembali terjadi penambahan kasus positif baru sebanyak 90 orang sejak kemarin. Dengan angka Rt masih di posisi 1.
Sebaran penambahan kasus baru ini masih terpusat di Makassar sebagai episentrum sebanyak 40 orang. Kemudian di Luwu Timur 19 orang, Gowa 18, Sinjai 9, Pangkep 2, dan Luwu Utara serta Maros masing-masing penambahan 1 kasus baru. Baca Juga : Banyak Nakes Kena COVID-19, Pelayanan Kesehatan di Sinjai Terganggu
Dengan begitu, hingga per tanggal 9 Agustus 2020 akumulasi kasus COVID-19 Sulsel tercatat sudah mencapai 10.363 orang. Dimana 7.214 diantaranya dinyatakan sembuh dan 335 meninggal dunia. Lalu, 2.814 lainnya masih dalam perawatan, baik di layanan rumah sakit, dan sebagian besar lewat program isolasi mandiri secara terpusat.
Ridwan melanjutkan, masih rendahnya kedisiplinan warga akan penerapan protokol kesehatan turut berkontribusi pada peningkatan reproduksi COVID -19. "Pergerakan angka Rt Sulsel ke angka 1 juga mengindikasikan kendor atau masih lemahnya penegakan disiplin protokol kesehatan," urai dia.
Untuk itu, ahli epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) inipun berharap masyarakat ikut bertanggungjawab penuh untuk melaksanakan program perilaku hidup bersih dan sehat. Agenda protokol kesehatan saat ini menjadi upaya yang efektif dalam mencegah penularan. Diikuti dengan pengawasan yang ketat dari pemerintah.
"Perlu meningkatkan kepedulian warga untuk penegakan disiplin protokol kesehatan dengan mereaktifasi peran dasawisma, RT, RW dan Posyandu," kata Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel ini merekomendasikan.
Disamping itu, lanjut Ridwan, tim pengendali COVID-19 juga terus memaksimalkan program trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19 Sulsel. Program ini berupa, massive tracking, intensive testing, dan public health education.
Pertumbuhan kasus harian di Sulsel juga disebut karena adanya tracing dan testing masif yang dilakukan pemerintah. Untuk diketahui, capaian pemeriksaan PCR di Sulsel saat ini sudah mencapai sekitar 70.000 spesimen dari target 80.000 pemeriksaan atau 1% dari jumlah populasi di Sulsel.
Sementara untuk program edukasi masif, Pemprov Sulsel sudah menggandeng para tokoh lintas agama yang diharap menjadi promotor kesehatan. Mereka akan membantu mensosialisasikan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 ke masyarakat. Baca Lagi : Cegah COVID-19, Ketua TP PKK Makassar Bagikan 800 Masker ke Warga
(sri)