Kisah Pendopo Kabupaten Pacitan Diserbu Pemberontak, Bupati Dibunuh

Selasa, 19 Desember 2023 - 14:58 WIB
loading...
A A A
Tahu junjungannya dikeroyok dan menjadi bulan-bulanan, Demang Ngemplak yang sedang berjaga di paseban, langsung tampil membela. Namun usahanya sia-sia. Dalam sekejap Demang Ngemplak tewas.

Kesempatan itu digunakan Bupati Jogonagoro mencabut keris dan berusaha melawan sekuatnya. Namun tubuhnya kemudian roboh. Bupati Pacitan yang baru menjabat 40 hari itu, tewas.

“Setelah tahu Mas Tumenggung Jogonagoro meninggal, para pemberontak bersorak-sorak keluar dari pendopo kabupaten, kemudian saling mengajak merampok dan membakar rumah-rumah”.

Kematian Bupati Jogonagoro memantik amarah Mas Karyodirjo, putra sulungnya untuk menuntut balas. Nyawa dibayar nyawa. Karyodirjo mengumpulkan pasukan dan mengejar para pemberontak.

Di wilayah Arjowinangun Pacitan, pertempuran tidak terelakkan. Mas Karyodirjo mengamuk dan membuat gentar barisan para pemberontak lantaran banyak yang terluka dan tewas.

Kiai Bagor, Lompong dan dua belas temannya berhasil diringkus hidup-hidup. Sedangkan Irorono yang tertembak dan terjatuh dari kuda, berhasil meloloskan diri.



Mas Karyodirjo kemudian melapor ke Mas Jogokaryo, kakeknya dengan berurai air mata. Ia bercerita kalau Jogonagoro, ayahnya telah meninggal dunia. Disampaikan juga situasi sosial politik Pacitan yang kacau balau.

Sang kakek memerintahkan memburu Irorono sekaligus mengembalikan stabilitas sosial politik di Pacitan. Irorono ditemukan tewas di hutan dekat Desa Gedangan akibat peluru yang mengeram di pahanya.

Sementara Kiai Bagor, Lompong dan dua belas orang temannya diadili di persidangan dan diputuskan hukuman gantung hingga meninggal dunia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)