Rusak Mesin, 35 ABK Kapal Penangkap Ikan Terombang Ambing di Laut

Selasa, 23 Januari 2018 - 20:24 WIB
Rusak Mesin, 35 ABK Kapal Penangkap Ikan Terombang Ambing di Laut
Rusak Mesin, 35 ABK Kapal Penangkap Ikan Terombang Ambing di Laut
A A A
TULUNGAGUNG - Kapal penangkap ikan Astro Sari dengan jumlah ABK 35 orang (sesuai manifes) mengalami kerusakan mesin di perairan Samudera Hindia.

Sejak diketahui Senin (22/1/2018) pukul 18.25 WIB, posisi kapal bernomor lambung GT 126 No 847/QA itu kini sudah berada di 60 mil atau 180 kilometer dari garis pantai selatan Popoh, Kabupaten Tulungagung.

Dengan kecepatan gerak hanya 2 knots, ditambah gelombang serta angin besar, kapal diperkirakan baru bisa bersandar di Popoh besok Rabu (24/1/2018) siang. "Mesin masih fungsi. Namun karena terjadi kerusakan, pergerakannya tidak maksimal, yakni tinggal 2 Knots. Normalnya 10-11 knots," ujar Kepala Basarnas Pos SAR Trenggalek Asnawi Suroso, Selasa (23/1/2018).

Kapal Astro Sari bertolak dari perairan kawasan Jakarta pada 4 Januari 2018 pukul 23.00 WIB. Kapal jenis Pursen atau Gardan ini didera kerusakan mesin pada Kamis (18/1/2018).

Cuaca buruk mengakibatkan kapal terombang ambing di laut bebas selatan Yogyakarta. Belum diketahui pasti penyebab kerusakan. "Saat itu kapal berada di posisi 09 derajat 52 "00" S 111 derajat 17 "00" E," terang Asnawi.

Beruntung, sebuah kapal Pursen lain, yakni Aquarius yang tengah melintas mengetahui hal itu. Melalui frekuensi 11.270 MHZ, awak kapal Aquarius melaporkan kondisi yang dialami kapal Astro Sari.

Sinyal ditangkap Bankom Rapi Nasional dan langsung dilanjutkan ke petugas terkait lainnya. Pantauan awal dilakukan secara relay melalui kapal yang berada di selat Mentawai.

Dalam percakapan disampaikan jumlah ABK kapal Astro Sari 35 orang. Kapal dinahkodai Casnoto dengan Tarjuki sebagai Mualim I. "Sesuai manifes jumlah ABK 35 orang. Tapi dalam komunikasi yang kita lakukan, nahkoda (Casnoto) selalu menyebut 32 orang. Ada tiga nama yang ditandai yang kita tidak tahu apa maksudnya," jelas Asnawi.

Semula pendaratan diarahkan ke perairan Pantai Prigi Trenggalek. Namun karena cuaca buruk dialihkan ke Pantai Popoh. Menurut Asnawi pihaknya sempat berupaya melakukan penjemputan. Namun upaya itu terkendala jarak dan situasi cuaca.

Disisi lain penarikan kapal justru akan membahayakan kapal Astro Sari. "Informasi yang disampaikan awak kapal Aquarius justru berbahaya kalau ditarik. Sebab cuacanya tidak bersahabat," ungkapnya.

Bagaimana dengan kondisi 35 orang ABK Astro Sari?. Dari komunikasi yang dilakukan, menurut Asnawi seluruh ABK dipastikan sehat. Stok logistik kapal juga dalam kondisi aman.

Dari pantauan Koran Sindo di Pos Pengamat TNI AL di Popoh Tulungagung, para petugas terus menjalin komunikasi. Sedikitnya ada sekitar 7 orang petugas Basarnas.

Dengan pemasangan antena radio handy talky darurat di samping pos TNI AL, petugas berhasil berkomunikasi langsung dengan Casnoto Nahkoda Astro Sari. Berulangkali Casnoto menyatakan kondisinya dalam keadaan baik.

Gelombang laut juga mulai terkendali. "Berjalan pelan pelan saja pak. Semoga selamat sampai tujuan," ujar Wardi petugas Pos TNI AL Popoh. Selain Basarnas dan TNI AL, upaya penyelamatan ini juga melibatkan aparat kepolisian dan kesyahbandaran.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5544 seconds (0.1#10.140)