Penampakan Keindahan Danau Ranu Gumbolo Tulungagung Berganti Rumput Gajah

Minggu, 10 Desember 2023 - 14:13 WIB
loading...
A A A
“Sedangkan pada weekend, yakni hari Sabtu dan Minggu wisatawan yang datang rata-rata sampai 200 orang per hari,” ungkapnya.

Dulu, yakni sebelum kekeringan melanda, air danau ranu gumbolo menjadi pusat tujuan wisata. Air danau ranu gumbolo berasal dari aliran sungai-sungai pegunungan ditambah limpahan air hujan.

Duduk di antara pepohonan hutan pinus, para wisatawan bisa melepas pandangan ke tengah hamparan air danau. Apalagi pada sore hari. Momentum kabut yang turun membuat pemandangan danau ranu gumbolo terasa semakin eksotis.

Uap kabut yang membasahi daun dan ranting pepohonan mengiringi detik-detik matahari yang terbenam. Di antara pepohonan hutan cemara, wisatawan akan melihat tupai liar berkejaran.

Menurut Trimanto, sejak dikelola menjadi tempat wisata, yakni mulai tahun 2016, ranu gumbolo sudah berusia 7 tahun. Kala itu kehadiran ranu gumbolo sebagai wisata alam baru, sempat viral di media sosial. Hampir setiap hari banjir wisatawan yang datang dari mana-mana.

Imbas wabah Covid-19 yang berlangsung mulai akhir tahun 2019 membuat situasi berubah drastis. Seperti halnya wisata yang lain, ranu gumbolo sepi. Mulai tahun 2022, kata Trimanto wisatawan mulai berdatangan lagi.

Pengelolaan wisata ranu gumbolo yang sebelumnya dipegang Pokdarwis dengan Perhutani, telah beralih. Sejak awal tahun 2023, pengelolaan beralih ke tangan swasta. “Sebelum air danau mengering, kunjungan wisatawan juga masih ramai,” ungkapnya.

Menurut Trimanto, pengelola ranu gumbolo sepenuhnya dipegang pengusaha kondang Tulungagung, yakni di media sosial dikenal dengan nama Bu Dendy. Di tangan Bu Dendy, rencananya lokasi wisata ranu gumbolo akan berdiri café dan resto.

Bu Dendy juga akan membangun fasilitas glamping dan wahana air. Dari pantauan di lapangan, proses pembangunan sedang berjalan dan untuk bisa dinikmati wisatawan masih menunggu waktu cukup lama.

“Kalau rencana awal pada tahun baru 2024 ini sudah bisa dinikmati, namun melihat proses pembangunan yang berjalan saat ini sepertinya masih lama,” pungkasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)