Misteri dan Asal-usul Kesaktian Tongkat Komando Presiden Soekarno
loading...
A
A
A
”Itu hanya kayu biasa yang aku gunakan sebagai bagian dari penampilanku sebagai pemimpin dari sebuah negara besar", kata Soekarno kepada Cindy Adams pada suatu saat di Istana Bogor.
Dalam biografi itu diceritakan, pernah pada suatu saat dalam pertemuannya dengan Presiden Kuba, Fidel Castro, Castro memegang tongkat Bung Karno dan bercanda. ”Apakah tongkat ini sakti seperti tongkat kepala suku Indian..??”.
Soekarno hanya tertawa saja mendengar pertanyaan itu. Sayangnya, masyarakat begitu percaya bahwa tongkat Soekarno bukanlah sembarang tongkat, tapi tongkat sakti berisi keris pusaka ampuh. Apalagi ketika peristiwa di mana Soekarno ditembak dari jarak dekat saat salat Idul Adha.
Tembakan itu meleset dan inilah yang membuat heboh, bagaimana bisa penembaknya yang seorang jago perang terlatih, menembak dari jarak hanya 5 meter, tetapi tidak kena. Di saat sidang pengadilan penembak Soekarno, sebuah pertanyaan tak terjawab.
Apa yang dilihat penembak saat itu adalah Soekarno membelah diri menjadi dua. Keadaan inilah yang membuat bingung si penembak hingga akhirnya peluru jauh meleset tanpa mengenai Bung Karno.
Bung Karno pernah ditawari sebuah keris sakti “mandraguna” dari seorang paruh baya bernama Harjo. Kemudian, pria tua itu menunjukkan keris miliknya yang ingin dipersembahkannya dengan “pamrih” sebuah mobil pada Bung Karno.
“Ah, soal mobil gampang. Kamu mengatakan keris ini sakti? Coba cabutlah dan minta agar segera turun hujan, sehingga taman dan pohon-pohon bisa subur lagi. Dua mobil kusiapkan untukmu,” cetus Bung Karno.
Pria tua itu pun mendadak tertunduk dan panik. Bung Karno yang melihat gelagat pria itu lantas mengembalikan keris yang dipegangnya itu untuk disimpan sendiri saja.
Bicara keris sebagai barang pusaka, Bung Karno sedianya punya beberapa koleksi keris yang diberikan salah satu pamannya pada 1920-an. Bung Karno menyimpannya sebagai titipan belaka dan dikembalikan pada 1964 kepada cucu sang paman.
Soal publikasi, Soekarno sendiri sedikitnya ada satu foto ikonik Soekarno yang tengah memegang keris. Dalam foto itu, Bung Karno memegang keris saat berbusana Angkatan Laut dan terdokumentasi foto resmi kepresidenan pada 1955.
Dalam biografi itu diceritakan, pernah pada suatu saat dalam pertemuannya dengan Presiden Kuba, Fidel Castro, Castro memegang tongkat Bung Karno dan bercanda. ”Apakah tongkat ini sakti seperti tongkat kepala suku Indian..??”.
Soekarno hanya tertawa saja mendengar pertanyaan itu. Sayangnya, masyarakat begitu percaya bahwa tongkat Soekarno bukanlah sembarang tongkat, tapi tongkat sakti berisi keris pusaka ampuh. Apalagi ketika peristiwa di mana Soekarno ditembak dari jarak dekat saat salat Idul Adha.
Tembakan itu meleset dan inilah yang membuat heboh, bagaimana bisa penembaknya yang seorang jago perang terlatih, menembak dari jarak hanya 5 meter, tetapi tidak kena. Di saat sidang pengadilan penembak Soekarno, sebuah pertanyaan tak terjawab.
Apa yang dilihat penembak saat itu adalah Soekarno membelah diri menjadi dua. Keadaan inilah yang membuat bingung si penembak hingga akhirnya peluru jauh meleset tanpa mengenai Bung Karno.
Keris Sakti
Bung Karno pernah ditawari sebuah keris sakti “mandraguna” dari seorang paruh baya bernama Harjo. Kemudian, pria tua itu menunjukkan keris miliknya yang ingin dipersembahkannya dengan “pamrih” sebuah mobil pada Bung Karno.
“Ah, soal mobil gampang. Kamu mengatakan keris ini sakti? Coba cabutlah dan minta agar segera turun hujan, sehingga taman dan pohon-pohon bisa subur lagi. Dua mobil kusiapkan untukmu,” cetus Bung Karno.
Pria tua itu pun mendadak tertunduk dan panik. Bung Karno yang melihat gelagat pria itu lantas mengembalikan keris yang dipegangnya itu untuk disimpan sendiri saja.
Bicara keris sebagai barang pusaka, Bung Karno sedianya punya beberapa koleksi keris yang diberikan salah satu pamannya pada 1920-an. Bung Karno menyimpannya sebagai titipan belaka dan dikembalikan pada 1964 kepada cucu sang paman.
Soal publikasi, Soekarno sendiri sedikitnya ada satu foto ikonik Soekarno yang tengah memegang keris. Dalam foto itu, Bung Karno memegang keris saat berbusana Angkatan Laut dan terdokumentasi foto resmi kepresidenan pada 1955.