Dukung Ganjar Presiden 2024, Pedagang Pasar Samarinda Titip Pesen Ini
loading...
A
A
A
SAMARINDA - Calon Presiden dari Partai Perindo Ganjar Pranowo kembali mengecek harga bahan pangan di Pasar Segiri, Kalimantan Timur, Rabu (6/12). Ini merupakan pasar ketiga yang disambangi oleh Ganjar selama masa berkampanye di Kalimantan Timur.
Selama blusukan, Ganjar mengecek harga kebutuhan pangan seperti, cabai, sayur-sayuran hingga beras. Ganjar kemudian berdialog dengan seorang pedagang cabai yang ada di Pasar Segiri.
Seorang pedagang bernama Sulastri mengatakan kepada Ganjar bahwa saat ini harga cabai hingga tomat masih tinggi. Untuk harga cabai, kata Sulastri, masih 100.000 per kilogaramnya. “Cabainya sudah turun belum harganya? Harganya masih tinggi?,” tanya Ganjar kepada Sulastri.
“Cabai Rp 100.000,” jawab Sulastri.
Karena itulah, saat bertemu dengan Capres berambut putih ini, Sulastri pun berharap bisa memberikan solusi agar ke depannya harga kebutuhan pangan bisa stabil khususnya di wilayah Samarinda.
“Semoga harga bahan pokok bisa turun dan stabil,” harap Sulastri.
Mendapat keluhan tersebut, Ganjar mengakui bilamana selama berkeliling pasar yang ada di Kalimantan Timur keluhannya sama yakni harga pangan.
Dari tiga pasar yang dikunjungi Ganjar yaitu Pasar Baru Balikpapan, Pasar Loa Kulu Kutai Kartanegara dan Pasar Segiri Samarinda, harga yang masih tinggi, kata Ganjar, adalah cabai.
“Satu kalo kita melihat cabai masih menjadi catatan dan harganya masih tinggi. Kalo kita melihat yang ada di Samarinda ternyata cabai ada didistribusiin di tempat lain dan harganya masih tinggi,” ujar Ganjar.
Saat berkunjung ke Pasar Segiri Samarinda, dia juga mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait harga pupuk yang masih mahal. Menurutnya, hal ini tentunya sangat meresahian mereka apalagi yang sehari-hari bercocok tanam.
Ternyata pupuk dan ibat, bagaimana kita siapkan proses produksi agar bisa lancar. Ini hampir terjadi di semua tempat di Indonesia,” tegas Ganjar.
Lebih jauh, Ganjar berujar apabila kedaulatan pangan ingin diwujudkan maka dirasanya perlu ada sebuah perubahan yang revolusioner. Harapannya, bisa memajukan sektor pertanian bangsa Indonesia.
“Kalo mau tahan pangan, daulat pangan, rasa-rasanya harus dibuat peraturan atau perubahan yang agak revolusioner untuk pertanian kita,” jelasnya.
Sekedar informasi, memasuki hari kesembilan massa kampanye, Ganjar sudah berkeliling beberapa daerah Indonesia. Mengawali kampenye, Ganjar mengunjungi dan berkeliling Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Lalu Ganjar terbang ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sehari setelahnya, Ganjar melanjutkan kampanye ke sejumlah ke sejumlah daerah di NTT dan Nusa Tenggara Barat seperti Kabupaten Ende, Pulau Rote, Kota Bima, dan Pulau Lombok.
Ganjar kembali berkampanye di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan Kota Palu Sulawesi Tengah untuk menyapa masyarakat yang ada di sana. Ganjar menginjakkan kakinya Kalimantan Timur untuk berkampanye di Kota Balikpapan, Kota Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.
Selama blusukan, Ganjar mengecek harga kebutuhan pangan seperti, cabai, sayur-sayuran hingga beras. Ganjar kemudian berdialog dengan seorang pedagang cabai yang ada di Pasar Segiri.
Seorang pedagang bernama Sulastri mengatakan kepada Ganjar bahwa saat ini harga cabai hingga tomat masih tinggi. Untuk harga cabai, kata Sulastri, masih 100.000 per kilogaramnya. “Cabainya sudah turun belum harganya? Harganya masih tinggi?,” tanya Ganjar kepada Sulastri.
“Cabai Rp 100.000,” jawab Sulastri.
Karena itulah, saat bertemu dengan Capres berambut putih ini, Sulastri pun berharap bisa memberikan solusi agar ke depannya harga kebutuhan pangan bisa stabil khususnya di wilayah Samarinda.
“Semoga harga bahan pokok bisa turun dan stabil,” harap Sulastri.
Mendapat keluhan tersebut, Ganjar mengakui bilamana selama berkeliling pasar yang ada di Kalimantan Timur keluhannya sama yakni harga pangan.
Dari tiga pasar yang dikunjungi Ganjar yaitu Pasar Baru Balikpapan, Pasar Loa Kulu Kutai Kartanegara dan Pasar Segiri Samarinda, harga yang masih tinggi, kata Ganjar, adalah cabai.
“Satu kalo kita melihat cabai masih menjadi catatan dan harganya masih tinggi. Kalo kita melihat yang ada di Samarinda ternyata cabai ada didistribusiin di tempat lain dan harganya masih tinggi,” ujar Ganjar.
Saat berkunjung ke Pasar Segiri Samarinda, dia juga mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait harga pupuk yang masih mahal. Menurutnya, hal ini tentunya sangat meresahian mereka apalagi yang sehari-hari bercocok tanam.
Ternyata pupuk dan ibat, bagaimana kita siapkan proses produksi agar bisa lancar. Ini hampir terjadi di semua tempat di Indonesia,” tegas Ganjar.
Lebih jauh, Ganjar berujar apabila kedaulatan pangan ingin diwujudkan maka dirasanya perlu ada sebuah perubahan yang revolusioner. Harapannya, bisa memajukan sektor pertanian bangsa Indonesia.
“Kalo mau tahan pangan, daulat pangan, rasa-rasanya harus dibuat peraturan atau perubahan yang agak revolusioner untuk pertanian kita,” jelasnya.
Sekedar informasi, memasuki hari kesembilan massa kampanye, Ganjar sudah berkeliling beberapa daerah Indonesia. Mengawali kampenye, Ganjar mengunjungi dan berkeliling Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Lalu Ganjar terbang ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sehari setelahnya, Ganjar melanjutkan kampanye ke sejumlah ke sejumlah daerah di NTT dan Nusa Tenggara Barat seperti Kabupaten Ende, Pulau Rote, Kota Bima, dan Pulau Lombok.
Ganjar kembali berkampanye di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan Kota Palu Sulawesi Tengah untuk menyapa masyarakat yang ada di sana. Ganjar menginjakkan kakinya Kalimantan Timur untuk berkampanye di Kota Balikpapan, Kota Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.
(ams)