Jalan Rendi Irwan Merintis Karir Kepelatihan dari Kampung

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 11:44 WIB
loading...
Jalan Rendi Irwan Merintis Karir Kepelatihan dari Kampung
Playmaker Persebaya Rendi Irwan mulai membuka lembaran baru dengan merintis karir sebagai pelatih. FOTO : SINDOnews/IST
A A A
SURABAYA - Playmaker klasik Persebaya Surabaya Rendi Irwan mulai menempuh karir sebagai pelatih. Jalan hidup yang dipilihnya sama seperti cara bermainnya di lapangan hijau. Tenang bermain di lapangan dengan umpan tak terduga yang bisa memanjakan pemain lainnya.

Pemain bernomor punggung 12 yang selalu dikenal dengan umpan tanpa melihat bola itu mulai menjajal dunia kepelatihan seperti para seniornya. Bukan di klub besar, Rendi memilih untuk melatih anak-anak di kampung.

Karir kepelatihan itu akan dimulai Rendi di Kampung Klagen, Sukodono, Sidoarjo. Kampung yang sejak dulu begitu tersohor dan dikenal sebagai kampung sepak bola. Lihat saja, deretan nama besar di belantika sepak bola Indonesia muncul dari Kampung Klagen.

Nama-nama pemain sepakbola seperti Uston Nawawi, Nurul Huda, Hariyono, Arif Ariyanto, Sutaji, Lucky Wahyu dan Rendi sendiri merupakan produk dari kampong kecil di Sidoarjo. Mereka pun sempat memperkuat Timnas Primavera dan Baressi.

Jalan menjadi pelatih dijalani Rendi setelah dirinya mengikuti serangkaian ujian yang diselenggarakan di Batu, Malang. Akhirnya bulan lalu, Rendi resmi mendapatkan lisensi kepelatihan C AFC.

"Kepala desa dan Coach Uston meminta bantuan Coach Nurul Huda dan saya untuk meramaikan kembali sepak bola di Desa Klagen, wilayah Sukodono" kata Rendi, Sabtu (8/8/2020) di Surabaya .(Baca juga : Maman Abdurahman Optimis Persija Akan Sukses di Bantul )

Dari sekolah sepak bola tersebut, Rendi merasakan suka dukanya melatih bibit-bibit pemain sepak bola. Dirinya juga belajar banyak ilmu kepelatihan dari Uston maupun Nurul Huda yang merupakan seniornya di Kampung Klagen.

"Sebenarnya gampang-gampang susah melatih sepak bola usia dini, kan beda antara melatih usia yang sudah matang dengan melatih anak-anak. Pokoknya harus bersabar," ucapnya.

Sebelumnya, katanya, di Kampung Klagen memang sempat vakum beberapa lama proses pembibitan pemain sepak bola. Saat ini, kondisi lapangan sudah selesai direnovasi jadi sekalian buka lembaran baru untuk meneruskan tradisi mencetak pemain jempolan.

"Tapi Alhamdulillah bukan hanya saya saja yang turun, ada Coach Uston, beliau lebih berpengalaman dan lebih tau mana yang harus diperbaiki dalam struktur sepak bola di kampung Klagen, saya juga belajar banyak dari beliau," jelasnya.(Baca juga : Tri Wani dan Pekik Suporter Sepakbola Melawan Corona )

(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3703 seconds (0.1#10.140)