Ini Pengakuan Siswi SMA di Lampung Dipaksa Teman Peragakan Tindak Asusila hingga Buka Baju

Selasa, 05 Desember 2023 - 08:22 WIB
loading...
Ini Pengakuan Siswi...
Siswi SMA di Bandarlampung, Lampung yang dipaksa melakukan memperagakan tindak asusila sembari direkam oleh teman sekelasnya kini mengalami depresi. Foto/tangkapan layar
A A A
BANDARLAMPUNG - Siswi SMA di Bandarlampung, Lampung yang dipaksa melakukan memperagakan tindak asusila sembari direkam oleh teman sekelasnya kini mengalami depresi.

Akibatnya, MA yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) itu saat ini dibawa oleh keluarga untuk dirawat di rumah pamannya yang berada di Kecamatan Kedaton, Bandarlampung.



Saat ditemui di kediaman pamannya tersebut, MA mengatakan peristiwa dugaan perundungan itu telah dialaminya sejak Juli 2023 lalu.

MA menuturkan, dia diminta direkam dengan memperagakan adegan asusila oleh teman-temannya atas perintah seorang siswi yang menjabat sebagai ketua kelas.



"Iya mereka ini ada sekitar 5 orang yang sering ngerjain saya. Ada satu perintah dari ketua kelas," ujar MA, Senin (4/12/2023).

Tak hanya direkam dengan gerakan asusila, MA juga mengaku menerima beberapa perundungan dari Juli hingga November 2023.



"Saya itu dibawa ke kamar mandi, kemudian dipaksa untuk buka baju terus direkam. Saya juga direkam di dalam kelas di depan teman-teman yang lain, disana saya disuruh mendesah lalu disuruh meraba-raba area dada sambil mereka rekam. Itu mereka semua menertawakan saya," tutur MA.

Selain itu, kata MA, para pelaku ini juga kerap meminta uang sakunya.

"Iya uang saku juga dimintain. Jadinya ya gak jajan, karena diminta semuanya," kata dia.

Disinggung alasan tidak melaporkan peristiwa tersebut sejak lama. MA mengatakan, dia takut jika video tersebut akan disebar.

"Iya takut, mau disebarkan," tuturnya.

MA juga menyampaikan peristiwa terakhir yang dialaminya juga turut disaksikan oleh salah satu guru.

"Ada, ada ibu guru juga didalam kelas itu waktu saya direkam," ucapnya.

Sementara Citra Pradipta selalu kakak kandung korban berharap pihak kepolisian dapat memberikan hukuman yang setimpal atas perlakuan yang diterima oleh adiknya MA.

"Kami keluarga ini cuma berharap kasus ini bisa memberikan hukuman yang setimpal untuk para pelakunya. Adik kami ini sudah benar-benar terganggu mentalnya. Kalau malam tiba-tiba jerit-jerit nangis, ketakutan," ungkapnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4369 seconds (0.1#10.140)