Mahasiswa Jakarta Ditemukan Tewas di Kamar Indekos di Sleman, Begini Kondisinya
loading...
A
A
A
SLEMAN - Seorang mahasiswa berinisial LP (20) warga Duren Sawit, Jakarta Timur ditemukan tergeletak di kamar indekosnya di wilayah Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY pada Sabtu (2/12/2023). Saat ditemukan, LP sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Kasi Humas Polresta Sleman, Iptu Lindawati saat dikonfirmasi membernarkan adanya peristiwa penemuan mayat ini. Petugas mengetahui informasi tersebut setelah ada laporan dari salah seorang warga.
"Petugas diberitahu oleh pemilik kos," ujarnya, Sabtu (02/12/2023).
Dia menjelaskan, mulanya sekitar pukul 10.30 WIB orangtua korban menghubungi teman anaknya untuk memeriksa keberadaan korban di indekosnya. Namun, setelah beberapa kali ketukan pintu, korban tak kunjung keluar.
"Kemudian temannya itu menghubungi orang tua korban lagi untuk menginformasikan kalau tidak ada jawaban dari anaknya," lanjutnya.
Selanjutnya, orang tua korban menginstruksikan untuk membuka pintu secara paksa. Namun, saat dibuka saksi sudah melihat korban tergeletak di atas kasur dengan mulut mengeluarkan busa.
"Orang tua korban terus meminta saksi memeriksa denyut nadi dan ternyata saat itu kondisinya tidak ada denyut yang terasa, kemudian badan korban juga sudah dingin," katanya.
Saksi kemudian diminta mencari ambulans. Sayangnya, setelah dilakukan pemeriksaan tim dokter, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa. Setelah itu, saksi memberitahukan hal tersebut kepada pemilik indekos dan diteruskan ke Polsek Mlati.
"Petugas kemudian datang ke lokasi bersama tim Inafis Polresta Sleman dan PMI Sleman. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Sedangkan, korban diperkirakan sudah meninggal kurang lebih selama 6 jam," ungkapnya.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah obat-obatan psikiatri seperti alpazrolam, metoclopramide HCI, dompendone maleate serta serbuk bertuliskan zat zodium nitrit.
Setelah ditelusuri, menurut keterangan dari pihak keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit asma.
Kasi Humas Polresta Sleman, Iptu Lindawati saat dikonfirmasi membernarkan adanya peristiwa penemuan mayat ini. Petugas mengetahui informasi tersebut setelah ada laporan dari salah seorang warga.
"Petugas diberitahu oleh pemilik kos," ujarnya, Sabtu (02/12/2023).
Dia menjelaskan, mulanya sekitar pukul 10.30 WIB orangtua korban menghubungi teman anaknya untuk memeriksa keberadaan korban di indekosnya. Namun, setelah beberapa kali ketukan pintu, korban tak kunjung keluar.
"Kemudian temannya itu menghubungi orang tua korban lagi untuk menginformasikan kalau tidak ada jawaban dari anaknya," lanjutnya.
Selanjutnya, orang tua korban menginstruksikan untuk membuka pintu secara paksa. Namun, saat dibuka saksi sudah melihat korban tergeletak di atas kasur dengan mulut mengeluarkan busa.
"Orang tua korban terus meminta saksi memeriksa denyut nadi dan ternyata saat itu kondisinya tidak ada denyut yang terasa, kemudian badan korban juga sudah dingin," katanya.
Saksi kemudian diminta mencari ambulans. Sayangnya, setelah dilakukan pemeriksaan tim dokter, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa. Setelah itu, saksi memberitahukan hal tersebut kepada pemilik indekos dan diteruskan ke Polsek Mlati.
"Petugas kemudian datang ke lokasi bersama tim Inafis Polresta Sleman dan PMI Sleman. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Sedangkan, korban diperkirakan sudah meninggal kurang lebih selama 6 jam," ungkapnya.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah obat-obatan psikiatri seperti alpazrolam, metoclopramide HCI, dompendone maleate serta serbuk bertuliskan zat zodium nitrit.
Setelah ditelusuri, menurut keterangan dari pihak keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit asma.
(shf)