Kembali Berduka, Perawat Senior di Tuban Meninggal Terpapar COVID-19
loading...
A
A
A
TUBAN - Duka kembali menyelimuti tenaga kesehatan (nakes) yang sedang berjibaku menangani COVID-19 . Seorang perawat senior salah satu puskesmas di Tuban, Jawa Timur meninggal dunia setelah terinfeksi COVID-19.
Iringan doa dan penghormatan terakhir para tenaga medis di Puskesmas Singgahan, Tuban, Jawa Timur mengiringi ambulans yang membawa jenazah Siti Jumiatun menuju ke pemakaman di Tuban. (Baca juga: Cegah COVID-19, Warga Pasuruan Ramai-ramai Minum Probiotik)
Perawat senior yang bertugas di Puskesmas Singgahan ini meninggal setelah menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RSUD dr Sosodoro, Bojonegoro selama 3 hari akibat terinfeksi COVID-19. Perawat berusia 54 tahun yang meninggal Jumat dini (7/8/2020). Almarhumah diduga terpapar COVID-19 saat memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Singgahan. (Baca juga: Nenek Buta Huruf Menang Gugatan di PTUN, Air Mata Langsung Meleleh)
Selain itu adanya penyakit penyerta juga menjadi penyebab meninggalnya Siti Jumiatun. DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur menyatakan, dengan meninggalnya perawat kelahiran 15 Juli 1966 ini, maka jumlah perawat di Jawa Timur yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 19 orang.
Sedangkan perawat di Jawa Timur yang dinyatakan positif COVID-19 dan menjalani perawatan maupun isolasi mandiri mencapai 720 orang perawat. “PPNI Jawa Timur kembali berduka. Pejuang kesehatan kembali gugur melawan COVID-19. Kali ini perawat senior di Puskesmas Tuban meninggal,” kata Ketua DPW PPNI Jatim, Nursalam, Jumat (7/8/2020).
Meninggalnya perawat Siti Jumiatun ini hanya berselang 7 hari hari dari meninggalnya perawat senior lainnya, yang bertugas RSUD Bangil Pasuruan, Sri Aniwati. Sementara itu, dari jumlah 19 perawat di Jawa Timur yang meninggal dunia akibat COVID-19, delapan perawat berasal dari Surabaya, Sidoarjo 2 orang, Tuban 2 orang, sedangkan Kota Malang, Sampang, Bojonegoro, Kota Probolinggo, Bangkalan, Kabupaten Pasuruan dan Gresik masing-masing 1 orang.
Iringan doa dan penghormatan terakhir para tenaga medis di Puskesmas Singgahan, Tuban, Jawa Timur mengiringi ambulans yang membawa jenazah Siti Jumiatun menuju ke pemakaman di Tuban. (Baca juga: Cegah COVID-19, Warga Pasuruan Ramai-ramai Minum Probiotik)
Perawat senior yang bertugas di Puskesmas Singgahan ini meninggal setelah menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RSUD dr Sosodoro, Bojonegoro selama 3 hari akibat terinfeksi COVID-19. Perawat berusia 54 tahun yang meninggal Jumat dini (7/8/2020). Almarhumah diduga terpapar COVID-19 saat memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Singgahan. (Baca juga: Nenek Buta Huruf Menang Gugatan di PTUN, Air Mata Langsung Meleleh)
Selain itu adanya penyakit penyerta juga menjadi penyebab meninggalnya Siti Jumiatun. DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur menyatakan, dengan meninggalnya perawat kelahiran 15 Juli 1966 ini, maka jumlah perawat di Jawa Timur yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 19 orang.
Sedangkan perawat di Jawa Timur yang dinyatakan positif COVID-19 dan menjalani perawatan maupun isolasi mandiri mencapai 720 orang perawat. “PPNI Jawa Timur kembali berduka. Pejuang kesehatan kembali gugur melawan COVID-19. Kali ini perawat senior di Puskesmas Tuban meninggal,” kata Ketua DPW PPNI Jatim, Nursalam, Jumat (7/8/2020).
Meninggalnya perawat Siti Jumiatun ini hanya berselang 7 hari hari dari meninggalnya perawat senior lainnya, yang bertugas RSUD Bangil Pasuruan, Sri Aniwati. Sementara itu, dari jumlah 19 perawat di Jawa Timur yang meninggal dunia akibat COVID-19, delapan perawat berasal dari Surabaya, Sidoarjo 2 orang, Tuban 2 orang, sedangkan Kota Malang, Sampang, Bojonegoro, Kota Probolinggo, Bangkalan, Kabupaten Pasuruan dan Gresik masing-masing 1 orang.
(shf)