Memilukan! Istri dan 3 Anak Korban Serangan Brutal KKB Cemas Menanti Pemulangan Jenazah

Selasa, 28 November 2023 - 18:16 WIB
loading...
Memilukan! Istri dan 3 Anak Korban Serangan Brutal KKB Cemas Menanti Pemulangan Jenazah
Istri beserta ketiga anak Triono, korban kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, dilanda kecemasan dan hanya bisa menangis menanti kedatangan jenazah Triono. Foto/iNews TV/Rustaman Nusantara
A A A
GROBOGAN - Kecemasan dan tangisan pilu pecah di rumah keluarga Triono, korban serangan brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Istri dan ketiga anak Triono, belum mendapatkan kepastian waktu pemulangan jenazah korban kebrutalan KKB tersebut.



Istri Triono, Nur Khasanah hanya bisa menangis terisak, ketika menunggu kedatangan jenazah suaminya. Warga Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jateng tersebut, mengaku selalu gelisah sejak putus kontak dengan suaminya.



Triono merupakan pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dia bersama pekerja lainnya, tiba-tiba mendapatkan serangan brutal dari KKB saat tengah menyelesaikan pembangunan gedung Puskesmas.



Ada delapan pekerja yang melakukan pengerjaan pembangunan gedung Puskesmas. Tiga pekerja, meninggalkan lokasi terlebih dahulu setelah mendapatkan pemberitahuan dari mandor proyek karena situasi sedang tidak aman.

Sementara lima pekerja lainnya, termasuk Triono tetap melanjutkan pekerjaan dengan alasan pekerjaan akan selesai dua hari lagi. Peringatan dari mandor proyek tersebut, akhirnya terbukti. Anggota KKB mendatangi lokasi proyek dan langsung menghabisi korban.

Dari lima pekerja pembangunan Puskesmas tersebut, dua diantaranya berhasil menyelamatkan diri dari serangan brutal KKB. Mereka sempat bersembunyi di belakang bangunan. Sementara Triono bersama kedua temannya, tewas di lokasi setelah diberondong peluru KKB.

Memilukan! Istri dan 3 Anak Korban Serangan Brutal KKB Cemas Menanti Pemulangan Jenazah


Nur Khasanah mengaku, tiba-tiba muncul perasaan tidak enak sejak keberangkatan suaminya ke Papua. Selama 1,5 bulan bekerja di Papua, korban juga tidak pernah memberikan kabar ke keluarga.

Bahkan, untuk mendapatkan kabar tentang suaminya, Nur Khasanah sempat mendatangi rumah rekan suaminya yang berlokasi di wilayah Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, untuk menanyakan informasi tentang keberadaan suaminya.

Setelah mendapatkan nomor ponsel teman suaminya, Nur Khasanah kemudian menghubungi suaminya dan menanyakan kabar. "Saat itu, melalui telepon suami saya mengatakan tidak pulang dahulu setelah proyek pertama selesai. Katanya baru akan pulang setelah lebaran, karena akan menyelesaikan proyek kedua di lokasi berbeda," ungkapnya.



Kenyataan pahit harus dihadapi Nur Khasanah, karena suaminya benar-benar tidak pulang. Sehari sebelum proyek pembangunan selesai, Triono beserta ketiga rekannya telah menghembuskan nafas terakhir akibat tembakan dan siksaan anggota KKB.

Kepala Desa Wates, Iswahyudi mengaku, masih berjuang keras untuk pemulangan jenazah warganya yang hingga kini masih berada di Papua. "Korban dikenal sebagai pemuda yang keras, namun mudah membaur dengan tetangga. Kami dari pihak desa telah mempersiapkan semua urusan pemulangan hingga prosesi pemakaman jenazah," ungkapnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0921 seconds (0.1#10.140)