Gawat, Rekahan Tanah Banyak Ditemukan di Perbukitan Menoreh
loading...
A
A
A
KULONPROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyatakan rekahan tanah yang berpotensi menimbulkan bencana tanah longsor banyak ditemukan di Perbukitan Menoreh, Kulonprogo.
Selain Kulonprogo, Gunungkidul menjadi wilayah yang paling berpotensi mengalami bencana tanah longsor pada musim hujan mendatang. Sebab, di wilayah ujung timur DIY ini juga dilaporkan terjadi banyak rekahan tanah yang dikhawatirkan longsor jika terjadi hujan.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan awal Desember nanti sesuai peringatan dini dari BMKG maka DIY akan memasuki musim hujan. Oleh karena itu ada beberapa potensi bencana yang bisa terjadi di antaranya tanah longsor, angin kencang ataupun banjir.
Kulonprogo dan Gunungkidul menjadi yang paling rawan, namun paling banyak ada di Kulonprogo. Sebab, pihaknya mendapat laporan dan menemukan beberapa rekahan tanah yang berpotensi longsor.
"Retakan-retakan ketika kekeringan kemudian diguyur hujan maka akan terjadi longsor. Harapannya masyarakat segera menghindari lokasi tersebut.Rekahan tanah tersebut terdeteksi sudah ada di 4 kabupaten dan paling banyak Kulonprogo," papar Noviar, Selasa (21/11/2023).
"Harapan saya agar masyarakat segera melakukan persiapan di wilayah masing-masing jika terjadi bencana," sambungnya.
Di DIY sudah ada 332 kelurahan tanggap bencana. Mereka telah memiliki Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). Oleh karena itu, jika ada bencana maka dia meminta untuk melapor ke FPRB baik kabupaten/kota atau propinsi.
Selain Kulonprogo, Gunungkidul menjadi wilayah yang paling berpotensi mengalami bencana tanah longsor pada musim hujan mendatang. Sebab, di wilayah ujung timur DIY ini juga dilaporkan terjadi banyak rekahan tanah yang dikhawatirkan longsor jika terjadi hujan.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan awal Desember nanti sesuai peringatan dini dari BMKG maka DIY akan memasuki musim hujan. Oleh karena itu ada beberapa potensi bencana yang bisa terjadi di antaranya tanah longsor, angin kencang ataupun banjir.
Kulonprogo dan Gunungkidul menjadi yang paling rawan, namun paling banyak ada di Kulonprogo. Sebab, pihaknya mendapat laporan dan menemukan beberapa rekahan tanah yang berpotensi longsor.
"Retakan-retakan ketika kekeringan kemudian diguyur hujan maka akan terjadi longsor. Harapannya masyarakat segera menghindari lokasi tersebut.Rekahan tanah tersebut terdeteksi sudah ada di 4 kabupaten dan paling banyak Kulonprogo," papar Noviar, Selasa (21/11/2023).
"Harapan saya agar masyarakat segera melakukan persiapan di wilayah masing-masing jika terjadi bencana," sambungnya.
Di DIY sudah ada 332 kelurahan tanggap bencana. Mereka telah memiliki Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). Oleh karena itu, jika ada bencana maka dia meminta untuk melapor ke FPRB baik kabupaten/kota atau propinsi.