Yes! Setelah Gawai, Siswa Kurang Mampu di Makassar akan Dapat Kuota Gratis
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Siswa kurang mampu diberi perhatian khusus. Tidak hanya dipinjamkan tablet, mereka juga akan mendapatkan kuota gratis untuk mendukung proses pembelajaran secara daring. Baca : Rudy Djamaluddin Minta CSR Telkomsel Fokus Pembelajaran Daring
Pemkot Makassar akan menggandeng PT Telkomsel untuk mendukung metode pembelajaran daring di Kota Makassar. Penadatangan nota kesepahaman akan dilakukan dalam waktu dekat.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amelia Malik menyampaikan nantinya seluruh peserta didik maupun tenaga pengajar akan diberikan paket khusus dengan tarif Rp4 ribu 1 GB. "Khusus bagi anak yang kurang mampu nanti akan diadakan subsidi silang. Mereka nanti akan dapat kuota gratis, sedangkan yang mampu dapat Rp4 ribu per 1 GB," kata Amelia, kemarin.
Rencana ini, lanjut Amelia sementara ditindaklanjuti di Bagian Kerjasama. Ia berharap agar penandatanganan mou bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sehingga tidak ada lagi siswa yang merasa kesulitan mengikuti pembelajaran daring. "Semoga secepatnya karena kan tahun ajaran baru ini sudah mulai berjalan," ucapnya.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengakui masih banyak peserta didik yang kesulitan mengikuti metode pembelajaran secara daring. Apalagi metode pembelajaran ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun nanti. Itu sesuai arahan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Kami mencoba berkolaborasi dengan Telkomsel kira-kira mereka bisa berpartisipasi dalam mendorong pendidikan daring. Misalnya memberikan kuota murah kalau perlu gratis," terang Rudy. Baca Juga : Hore! Siswa Kurang Mampu di Makassar Dapat Pinjaman Gawai untuk Belajar
Sementara, Account Manager Manajer Telkomsel Makassar, Sony Widjaya siap berkomitmen untuk mendukung sistem pembelajaran online di Kota Makassar.
Salah satunya memberikan paket kuota murah Rp4 ribu per 1 GB dan Rp100 ribu per 50 GB untuk tenaga pendidik. Para peserta didik akan diberikan kartu sesuai dengan data yang diberikan Dinas Pendidikan Kota Makassar.
"Meski murah, peserta didik tidak bisa mengakses sesukanya. Kita sudah kunci, mereka hanya bisa akses berkaitan dengan dunia pendidikan," tutupnya. Baca Lagi : Pendidikan Harus Didesain Sistematis, Terstruktur dan Tepat Sasaran
Pemkot Makassar akan menggandeng PT Telkomsel untuk mendukung metode pembelajaran daring di Kota Makassar. Penadatangan nota kesepahaman akan dilakukan dalam waktu dekat.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amelia Malik menyampaikan nantinya seluruh peserta didik maupun tenaga pengajar akan diberikan paket khusus dengan tarif Rp4 ribu 1 GB. "Khusus bagi anak yang kurang mampu nanti akan diadakan subsidi silang. Mereka nanti akan dapat kuota gratis, sedangkan yang mampu dapat Rp4 ribu per 1 GB," kata Amelia, kemarin.
Rencana ini, lanjut Amelia sementara ditindaklanjuti di Bagian Kerjasama. Ia berharap agar penandatanganan mou bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sehingga tidak ada lagi siswa yang merasa kesulitan mengikuti pembelajaran daring. "Semoga secepatnya karena kan tahun ajaran baru ini sudah mulai berjalan," ucapnya.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengakui masih banyak peserta didik yang kesulitan mengikuti metode pembelajaran secara daring. Apalagi metode pembelajaran ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun nanti. Itu sesuai arahan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Kami mencoba berkolaborasi dengan Telkomsel kira-kira mereka bisa berpartisipasi dalam mendorong pendidikan daring. Misalnya memberikan kuota murah kalau perlu gratis," terang Rudy. Baca Juga : Hore! Siswa Kurang Mampu di Makassar Dapat Pinjaman Gawai untuk Belajar
Sementara, Account Manager Manajer Telkomsel Makassar, Sony Widjaya siap berkomitmen untuk mendukung sistem pembelajaran online di Kota Makassar.
Salah satunya memberikan paket kuota murah Rp4 ribu per 1 GB dan Rp100 ribu per 50 GB untuk tenaga pendidik. Para peserta didik akan diberikan kartu sesuai dengan data yang diberikan Dinas Pendidikan Kota Makassar.
"Meski murah, peserta didik tidak bisa mengakses sesukanya. Kita sudah kunci, mereka hanya bisa akses berkaitan dengan dunia pendidikan," tutupnya. Baca Lagi : Pendidikan Harus Didesain Sistematis, Terstruktur dan Tepat Sasaran
(sri)