Diterjang Badai, Sejumlah Perahu Nelayan di Belitung Timur Rusak
loading...
A
A
A
BELITUNG TIMUR - Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di dekat pangkalan Karang Empat, laut Selindang, Kecamatan Kelapa Kampit Belitung Timur , membuat sejumlah perahu milik nelayan rusak.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sebanyak tujuh perahu jenis kater dan dua perahu berukuran 3 GT mengalami kerusakan di bagian badan perahu.
Bahkan ada satu perahu milik nelayan benama Hadeli, tenggelam karena lambung kapal pecah, serta kabin perahu terlepas dari badan perahu.
Untuk memperbaiki kapalnya yang sudah mulai karam, dia terpaksa harus berenang, mengambil jangkar dan, meminta bantuan kepada rekan nelayan lainya.
Perahu yang sudah karam, itu di tarik dengan sebuah kapal, namun karena banyak air dalam lambung perahu, membuatnya sulit untuk ditarik. Sehingga harus mengunakan dua unit kapal untuk kenariknya ke tepian bibir pantai.
Hadeli mengaku karena perasaan tidak enak teringat akan perahunya, setelah hujan lebat di perkampungan, sore harinya dia pun langsung menuju pangkalan perahu nelayan.
"Kemarin ada keponakan saya, kebetulan baru naik ke darat. Melihat perahu sudah kena angin, jadi kondisi saat itu perahu sudah berputar mungkin terkena batu karang, sehingga lambung perahu bocor, atap kapal pun terlepas akibat angin," ujar Hadeli, Senin (20/11/2023).
Hadeli mengaku untuk memperbaiki perahunya yang telah rusak itu, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan, sementara mata pencahariannya hanya sebagai nelayan.
Dia memperkirakan kerugian perahu dan alat-alat kelengkapan alat untuk memancingnya yang rusak tersebut sekitar Rp100 juta.
Tak hanya Hadeli, beberapa nelayan lainnya seperti nelayan perahu kater juga mengalami dampak musibah, diantaranya mengalami kerusakan patah pada lengan perahu kater, ada pula kerusakan di lambung perahu karena perahu saling bertabrakan saat terjadi angin kencang.
Dua pondok nelayan di pangkalan Karang Empat pun turut roboh, hingga saat ini belum dapat diprediksi berapa total kerugian para nelayan
Sejak Minggu (19/11) sore kemarin, para nelayan saling gotong royong membersihkan barang-barang yang berserakan, sebagian lainya mulai memperbaiki perahu mereka yang rusak ringan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sebanyak tujuh perahu jenis kater dan dua perahu berukuran 3 GT mengalami kerusakan di bagian badan perahu.
Bahkan ada satu perahu milik nelayan benama Hadeli, tenggelam karena lambung kapal pecah, serta kabin perahu terlepas dari badan perahu.
Untuk memperbaiki kapalnya yang sudah mulai karam, dia terpaksa harus berenang, mengambil jangkar dan, meminta bantuan kepada rekan nelayan lainya.
Perahu yang sudah karam, itu di tarik dengan sebuah kapal, namun karena banyak air dalam lambung perahu, membuatnya sulit untuk ditarik. Sehingga harus mengunakan dua unit kapal untuk kenariknya ke tepian bibir pantai.
Hadeli mengaku karena perasaan tidak enak teringat akan perahunya, setelah hujan lebat di perkampungan, sore harinya dia pun langsung menuju pangkalan perahu nelayan.
"Kemarin ada keponakan saya, kebetulan baru naik ke darat. Melihat perahu sudah kena angin, jadi kondisi saat itu perahu sudah berputar mungkin terkena batu karang, sehingga lambung perahu bocor, atap kapal pun terlepas akibat angin," ujar Hadeli, Senin (20/11/2023).
Hadeli mengaku untuk memperbaiki perahunya yang telah rusak itu, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan, sementara mata pencahariannya hanya sebagai nelayan.
Dia memperkirakan kerugian perahu dan alat-alat kelengkapan alat untuk memancingnya yang rusak tersebut sekitar Rp100 juta.
Tak hanya Hadeli, beberapa nelayan lainnya seperti nelayan perahu kater juga mengalami dampak musibah, diantaranya mengalami kerusakan patah pada lengan perahu kater, ada pula kerusakan di lambung perahu karena perahu saling bertabrakan saat terjadi angin kencang.
Dua pondok nelayan di pangkalan Karang Empat pun turut roboh, hingga saat ini belum dapat diprediksi berapa total kerugian para nelayan
Sejak Minggu (19/11) sore kemarin, para nelayan saling gotong royong membersihkan barang-barang yang berserakan, sebagian lainya mulai memperbaiki perahu mereka yang rusak ringan.
(hri)