Gara-gara Pipa Rusak, 2 Kelompok Petani Datangi Polsek Anggeraja
loading...
A
A
A
ENREKANG - Dua kelompok petani asal desa Saruran, kecamatan Anggeraja, kabupaten Enrekang mendatangi Mapolsek Anggeraja, Kamis (6/8/2020). Dua kelompok itu datang untuk dimediasi terkait kasus dugaan pengrusakan pipa pengairan.
"Saya tanya kenapa langsung ke kantor polisi, mereka jawab tidak mau dimediasi di pemerintahan desa. Dikarenakan telah banyak kasus yang dimediasi pemerintahan desa selalunya kasus kembali terulang lagi," terang Kapolsek Anggeraja, Iptu Lukman.
Kasus ini bermula saat sejumlah warga yang mengaku pemilik pipa yang mengairi kebun mereka ditemukan rusak. Pemilik pipa akhirnya bersitegang dengan petani lain yang kebunnya dilalui oleh pipa tersebut. Demi mencegah hal yang tidak diinginkan, kedua pihak sepakat menyelesaikan masalah ini di mapolsek.
"Mereka masih satu rumpun keluarga. Tentunya mediasi adalah hal yang sangat diapresiasi. Daripada harus sama-sama egois dan terjadi kejadian yang tidak diinginkan," tambah Lukman.
Proses mediasi berjalan lancar dan aman. Kedua pihak sepakat berdamai dan bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
"Alhamdulillah berjalan sesuai keinginan kami juga. Karena kami semua keluarga, ke depannya kami akan saling menjaga agar kejadian pengrusakan pipa yang belum diketahui pelakunya tak terulang lagi," kata salah satu warga yang minta namanya tak disebutkan.
Kendati kedua kelompok petani telah berdamai, Polsek Anggeraja memastikan tetap mengusut kasus ini untuk mengungkap pelaku di balik pengrusakan pipa tersebut.
"Saya tanya kenapa langsung ke kantor polisi, mereka jawab tidak mau dimediasi di pemerintahan desa. Dikarenakan telah banyak kasus yang dimediasi pemerintahan desa selalunya kasus kembali terulang lagi," terang Kapolsek Anggeraja, Iptu Lukman.
Kasus ini bermula saat sejumlah warga yang mengaku pemilik pipa yang mengairi kebun mereka ditemukan rusak. Pemilik pipa akhirnya bersitegang dengan petani lain yang kebunnya dilalui oleh pipa tersebut. Demi mencegah hal yang tidak diinginkan, kedua pihak sepakat menyelesaikan masalah ini di mapolsek.
"Mereka masih satu rumpun keluarga. Tentunya mediasi adalah hal yang sangat diapresiasi. Daripada harus sama-sama egois dan terjadi kejadian yang tidak diinginkan," tambah Lukman.
Proses mediasi berjalan lancar dan aman. Kedua pihak sepakat berdamai dan bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
"Alhamdulillah berjalan sesuai keinginan kami juga. Karena kami semua keluarga, ke depannya kami akan saling menjaga agar kejadian pengrusakan pipa yang belum diketahui pelakunya tak terulang lagi," kata salah satu warga yang minta namanya tak disebutkan.
Kendati kedua kelompok petani telah berdamai, Polsek Anggeraja memastikan tetap mengusut kasus ini untuk mengungkap pelaku di balik pengrusakan pipa tersebut.
(luq)