Ketua BEM UI Diintimidasi, Aktivis Pontianak Turun Gunung
loading...
A
A
A
PONTIANAK - Aliansi aktivis lintas generasi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, turun gunung menjelang Pemilu 2024. Para aktivis ini merasa prihatin, usai mendapat kabar keluarga Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Melki Sedek Huang mendapatkan intimidasi.
Para aktivis mahasiswa 1998 ini, sangat menyesalkan masih adanya aksi intimidasi terhadap keluarga Melki Sedek Huang, yang terjadi menjelang pesta demokrasi lima tahunan. Diduga, intimidasi tersebut terjadi akibat sikap kritis Melki Sedek Huang terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Juru bicara Aliansi Aktivis Lintas Generasi Pontianak, Ireng Maulana mengatakan, dugaan intimidasi yang diterima keluarga Melki Sedek Huang tersebut, merupakan tindakan yang menciderai demokrasi. "Intimidasi tersebut, merupakan tindakan yang bernuansa masa lalu, dan kami seperti diajak ke masa lalu," ujarnya.
Dia juga menegaskan, intimidasi tersebut tidak perlu dilakukan, karena keluarga Melki Sedek Huang tidak terkait langsung dengan aktivitas yang dilakukan oleh melki Sedeng Huang sebagai Ketua BEM UI. "Pandangan kritis yang disampaikan Melki Sedek Huang terhadap bangsa dan negara, merupakan hal yang sangat wajar," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, mantan aktivis 1998, Hermayani menegaskan, intimidasi kepada keluarga mahasiswa tidak perlu dilakukan, karena akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang sudah berada di alam demokrasi. "Kami akan terus memberikan dukungan moral kepada Melki Sedek Huang, dan anak-anak muda lainnya dalam menyuarakan kebenaran," tegasnya.
Melki Sedek Huang juga telah pulang ke Pontianak, untuk menjenguk dan memastikan orang tuanya baik-baik saja, pada Jumat (10/11/2023). Langkah itu diambil, setelah dia menerima kabar orang tuanya mendapatkan intimidasi setelah dirinya melakukan aksi demonstrasi mempertanyakan keputusan MK.
Saat pulang ke rumahnya, Melki Sedek Huang sempat mengatakan, sengaja pulang ke Kota Pontianak, untuk menanyakan beberapa hal kepada orang tuanya, termasuk kemungkinan orang tuanya membutuhkan jaminan keamanan. "Kondisi orang tua baik-baik saja," ujarnya.
Dugaan intimidasi terhadap Melki Sedek Huang dan orang tuanya tersebut, terjadi pada Rabu (25/10/2023). Saat itu, dia mendapatkan kabar guru di SMA Negeri 1 Pontianak, tempat Melki Sedek Huang sekolah didatangi orang yang diduga aparat. Setelah itu, Melki Sedek Huang menelepon ibunya, dan ternyata juga didatangi orang tak dikenal.
Orang tak dikenal tersebut, mendatangi ibu Melki Sedek Huang dengan tujuan menggali informasi tentang data pribadi Melki Sedek Huang, serta ada dugaan melakukan intimidasi terhadap keluarga aktivis UI tersebut.
Para aktivis mahasiswa 1998 ini, sangat menyesalkan masih adanya aksi intimidasi terhadap keluarga Melki Sedek Huang, yang terjadi menjelang pesta demokrasi lima tahunan. Diduga, intimidasi tersebut terjadi akibat sikap kritis Melki Sedek Huang terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Juru bicara Aliansi Aktivis Lintas Generasi Pontianak, Ireng Maulana mengatakan, dugaan intimidasi yang diterima keluarga Melki Sedek Huang tersebut, merupakan tindakan yang menciderai demokrasi. "Intimidasi tersebut, merupakan tindakan yang bernuansa masa lalu, dan kami seperti diajak ke masa lalu," ujarnya.
Dia juga menegaskan, intimidasi tersebut tidak perlu dilakukan, karena keluarga Melki Sedek Huang tidak terkait langsung dengan aktivitas yang dilakukan oleh melki Sedeng Huang sebagai Ketua BEM UI. "Pandangan kritis yang disampaikan Melki Sedek Huang terhadap bangsa dan negara, merupakan hal yang sangat wajar," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, mantan aktivis 1998, Hermayani menegaskan, intimidasi kepada keluarga mahasiswa tidak perlu dilakukan, karena akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang sudah berada di alam demokrasi. "Kami akan terus memberikan dukungan moral kepada Melki Sedek Huang, dan anak-anak muda lainnya dalam menyuarakan kebenaran," tegasnya.
Melki Sedek Huang juga telah pulang ke Pontianak, untuk menjenguk dan memastikan orang tuanya baik-baik saja, pada Jumat (10/11/2023). Langkah itu diambil, setelah dia menerima kabar orang tuanya mendapatkan intimidasi setelah dirinya melakukan aksi demonstrasi mempertanyakan keputusan MK.
Saat pulang ke rumahnya, Melki Sedek Huang sempat mengatakan, sengaja pulang ke Kota Pontianak, untuk menanyakan beberapa hal kepada orang tuanya, termasuk kemungkinan orang tuanya membutuhkan jaminan keamanan. "Kondisi orang tua baik-baik saja," ujarnya.
Dugaan intimidasi terhadap Melki Sedek Huang dan orang tuanya tersebut, terjadi pada Rabu (25/10/2023). Saat itu, dia mendapatkan kabar guru di SMA Negeri 1 Pontianak, tempat Melki Sedek Huang sekolah didatangi orang yang diduga aparat. Setelah itu, Melki Sedek Huang menelepon ibunya, dan ternyata juga didatangi orang tak dikenal.
Orang tak dikenal tersebut, mendatangi ibu Melki Sedek Huang dengan tujuan menggali informasi tentang data pribadi Melki Sedek Huang, serta ada dugaan melakukan intimidasi terhadap keluarga aktivis UI tersebut.
(eyt)