5 Fakta Menarik Boyolali, Daerah yang Berjuluk New Zealand Van Java

Senin, 13 November 2023 - 17:24 WIB
loading...
5 Fakta Menarik Boyolali, Daerah yang Berjuluk New Zealand Van Java
Boyolali memiliki julukan New Zealand Van Java karena mampu memproduksi daging dan susu segar. Foto/Visit Jawa Tengah
A A A
JAKARTA - Boyolali merupakan nama kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah . Daerah ini berlokasi di pegunungan, tepatnya di lereng Gunung Berapi dan berbatasan dengan beberapa kabupaten lain seperti Kabupaten Semarang, Karanganyar, dan Surakarta.

Kabupaten Boyolali memiliki beberapa gunung yang terkenal yaitu, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Kedua gunung tersebut menjadikan kondisi tanah di sebagian besar wilayah Boyolali sangat subur.

Berikut lima fakta menarik yang ada di wilayah Boyolali.

Fakta Menarik Boyolali


1. Dijuluki New Zealand Van Java


Selain mempunyai wilayah yang subur, Boyolali juga terkenal sebagai wilayah yang memproduksi susu dan daging sapi terbesar di Pulau Jawa. Daerah ini juga dikenal sebagai penghasil keju yang berkualitas.



Karena mampu memproduksi daging dan susu, Boyolali memiliki julukan New Zealand Van Java. Kabupaten ini juga mempunyai flora dan fauna yang khas, seperti sapi lokal dan mawar pager.

2. Asal-usul Nama Boyolali


Asal-usul kata Boya dan Lali dikisahkan bermula dari pertemuan antara Ki Ageng Pandan Arang atau Sunan Tembayat dengan Sunan Kalijaga. Ki Ageng Pandan Arang adalah seorang tokoh agama Islam yang juga menjadi bupati pertama di Boyolali pada abad ke-16.

Dikutip dari laman resmi pemerintahannya, pada waktu itu Sunan Kalijaga memberikan nasihat kepada Ki Ageng Pandan Arang agar tidak lupa dengan kewajiban dan amanahnya sebagai pemimpin dan penyebar agama.

Sunan Kalijaga mengucapkan kata Boya dan Lali sebagai ungkapan peringatan dan pengingat. Kata tersebut kemudian melekat dan menjadi nama daerah yang dipimpin oleh Ki Ageng Pandan Arang, yaitu Boyolali.

3. Daerah yang Memiliki Gunung Terkenal


Boyolali memiliki dua gunung yang terkenal, yaitu Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Kedua gunung tersebut menjadikan Boyolali sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi wisata alam yang menarik.



Selain itu, Boyolali juga memiliki beberapa destinasi wisata alam yang menarik, seperti Umbul Tlatar, Candi Cetho, Candi Sukuh, Taman Bunga Celosia, dan Taman Wisata Mawar Selo.

4. Kuliner Boyolali


Kuliner khas Boyolali yang kerap menjadi incaran adalah soto. Soto Boyolali memiliki ciri khas kuah bening yang gurih dan segar, dengan isian daging sapi, kikil, paru, babat, dan usus. Soto Boyolali biasanya disajikan dengan nasi, kerupuk, sambal, dan jeruk nipis.

Selain soto, Boyolali juga memiliki kuliner lain yang tidak kalah enak, yaitu jenang pecel. Jenang pecel adalah makanan yang terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan santan dan gula merah, kemudian disajikan dengan sayur-sayuran rebus dan bumbu pecel.

Boyolali juga memiliki kuliner yang cocok untuk para pecinta daging, yaitu iga sapi. Iga sapi ini adalah makanan yang terbuat dari tulang dan daging sapi yang dimasak dengan bumbu-bumbu rempah dan saus.

Iga sapi bisa disajikan dengan berbagai cara, seperti bakar, goreng, rebus, penyet, atau gongso. Iga sapi memiliki tekstur yang empuk, lembut, dan juicy, dengan rasa yang bercampur antara manis, asam, dan pedas.

5. Sedekah Gunung


Sedekah gunung adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, yang berada di lereng Gunung Merapi. Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan syukur dan permohonan keselamatan kepada Tuhan dari segala bencana, terutama erupsi Gunung Merapi.

Tradisi yang dilaksanakan setiap malam 1 Suro ini dimulai sejak pagi hari dengan mengarak kerbau yang akan disembelih. Kerbau tersebut telah dihiasi dengan berbagai macam pernak-pernik seperti kain dan bunga.

Pada malam harinya, masyarakat berkumpul di balai desa untuk melanjutkan ritual sedekah gunung. Di sana, diadakan pembacaan legenda Gunung Merapi, doa, dan kidung-kidung.

Sekitar pukul 23.00 WIB, masyarakat membawa kepala kerbau dan berbagai sesaji, seperti tumpeng, palawija, rokok, jajanan pasar, dan pisang, menuju puncak Gunung Merapi.

Sesaji tersebut dilarung di puncak gunung sebagai simbol pemberian kepada Gunung Merapi. Tradisi ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni, seperti tari soreng dan tari gambyong.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2149 seconds (0.1#10.140)