Terapkan Prinsip Gotong Royong, 85% Mitra Gojek Bertahan saat Pandemi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Berkat penerapan prinsip gotong royong di komunitas Gojek, sekitar 85 persen mitra gojek mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Upaya menumbuhkan semangat saling membantu itu terbukti telah berdampak positif terhadap ketahanan mitra UMKM yang terhubung secara langsung maupun tidak langsung dengan Gojek di tengah krisis akibat pandemi COVID-19.
Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB-UI), Alfindra Primaldhi menuturkan, berdasarkan hasil riset terhadap dampak sosial ekonomi Gojek, ekosistem Gojek menunjukkan sikap saling membantu sesama mitra, meskipun tidak ada kewajiban untuk melakukan hal tersebut.
"Selama pandemi, mitra yang tergabung dalam ekosistem Gojek ini tidak membiarkan dirinya untuk jatuh. Jadi, 85% mitra pengemudi Gojek ini mendapat bantuan dari ekosistemnya," jelas Alfrinda dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020).
Alfindra mencontohkan, mitra Gojek saling membantu dalam bentuk pemberian bantuan sosial oleh mitra Go Food kepada mitra Go Ride ataupun pemberian tips lebih dari konsumen kepada mitra pengemudi Gojek.
Selain itu, dari sisi perusahaan, Gojek pun membantu ekosistem digital yang dikelolanya, agar dapat bertahan di saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak terhadap penghasilan mitra pengemudi karena adanya pembatasan operasional.
"Gojek mendorong orang untuk berperilaku baik dengan memudahkan konsumen bisa memberi tips lebih besar lewat aplikasinya. Lalu, ada periode promosi yang dilakukan Go Food yang tentunya membantu UMKM mitranya bertahan karena daya beli masyarakat juga rendah saat itu. Gojek juga membantu para pebisnis pemula migrasi ke teknologi digital dengan mudah," tutur Alfindra.
Sementara itu, Wakil Kepala LD FEB-UI Paksi C.K. Walandouw menambahkan, upaya yang dilakukan Gojek telah menciptakan multiplier effect yang besar. (Baca juga: Mayat Penuh Luka Tembak Ditemukan Tertelungkup di Dalam Mobil)
Karena dukungan yang besar itu, lanjutnya, mitra pengemudi mengaku akan bertahan di Gojek untuk jangka waktu yang lama. (Baca juga: Kabaharkam: Polri Siap Amankan Pilkada Serentak 2020 di 170 Daerah)
"Mereka mengaku akan tetap menjadikan Gojek sebagai pekerjaan untuk menafkahi keluarganya. Bahkan, mereka percaya, dengan dibukanya layanan Go Ride seiring pelonggaraan PSBB, mereka optimistis permintaan atas layanan itu akan pulih lagi," ujarnya.
Upaya menumbuhkan semangat saling membantu itu terbukti telah berdampak positif terhadap ketahanan mitra UMKM yang terhubung secara langsung maupun tidak langsung dengan Gojek di tengah krisis akibat pandemi COVID-19.
Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB-UI), Alfindra Primaldhi menuturkan, berdasarkan hasil riset terhadap dampak sosial ekonomi Gojek, ekosistem Gojek menunjukkan sikap saling membantu sesama mitra, meskipun tidak ada kewajiban untuk melakukan hal tersebut.
"Selama pandemi, mitra yang tergabung dalam ekosistem Gojek ini tidak membiarkan dirinya untuk jatuh. Jadi, 85% mitra pengemudi Gojek ini mendapat bantuan dari ekosistemnya," jelas Alfrinda dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020).
Alfindra mencontohkan, mitra Gojek saling membantu dalam bentuk pemberian bantuan sosial oleh mitra Go Food kepada mitra Go Ride ataupun pemberian tips lebih dari konsumen kepada mitra pengemudi Gojek.
Selain itu, dari sisi perusahaan, Gojek pun membantu ekosistem digital yang dikelolanya, agar dapat bertahan di saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak terhadap penghasilan mitra pengemudi karena adanya pembatasan operasional.
"Gojek mendorong orang untuk berperilaku baik dengan memudahkan konsumen bisa memberi tips lebih besar lewat aplikasinya. Lalu, ada periode promosi yang dilakukan Go Food yang tentunya membantu UMKM mitranya bertahan karena daya beli masyarakat juga rendah saat itu. Gojek juga membantu para pebisnis pemula migrasi ke teknologi digital dengan mudah," tutur Alfindra.
Sementara itu, Wakil Kepala LD FEB-UI Paksi C.K. Walandouw menambahkan, upaya yang dilakukan Gojek telah menciptakan multiplier effect yang besar. (Baca juga: Mayat Penuh Luka Tembak Ditemukan Tertelungkup di Dalam Mobil)
Karena dukungan yang besar itu, lanjutnya, mitra pengemudi mengaku akan bertahan di Gojek untuk jangka waktu yang lama. (Baca juga: Kabaharkam: Polri Siap Amankan Pilkada Serentak 2020 di 170 Daerah)
"Mereka mengaku akan tetap menjadikan Gojek sebagai pekerjaan untuk menafkahi keluarganya. Bahkan, mereka percaya, dengan dibukanya layanan Go Ride seiring pelonggaraan PSBB, mereka optimistis permintaan atas layanan itu akan pulih lagi," ujarnya.
(boy)