Jenderal Sudirman dan KH Masjkur Beserta Pasukan Lolos dari Kejaran Sekutu dengan Hanyutkan Diri ke Sungai
loading...
A
A
A
Mempertahankan kemerdekaan Indonesia bukanlah hal mudah bagi para pejuang kemerdekaan. Saat itu para penjajah Belanda dan sekutunya masih hendak bermaksud menguasai lagi tanah air Indonesia.
Tetapi tekad bulat para pahlawan pejuang saat itu membuat perjuangan mempertahankan kemerdekaan terus dilakukan.
Perjalanannya memang perjuangan tersebut tidaklah mudah, bahkan acap kali nyawa para pahlawan ini terancam saat tentara sekutu melakukan penyerangan ke tempat persembunyian atau tempat peristirahatan mereka.
Prof Mas'ud Said selaku pengusul pahlawan nasional KH Masjkur mengatakan, Panglima Besar Jenderal Sudirman dan KH Masjkur menjadi dua nama dari sekian pahlawan yang nyaris gugur saat pertempuran usai kemerdekaan.
Saat itu serangan pasukan sekutu dan Belanda terjadi di tengah malam di daerah Trenggalek, Jawa Timur.
Kala itu Sudirman yang menjadi panglima tertinggi militer memilih memimpin langsung perang gerilya di hutan belantara dan pelosok-pelosok negeri.
Kebetulan keduanya yakni Panglima Sudirman dan KH Masjkur tengah berjuang bersama melakukan peperangan gerilya.
"Saya sebagai anggota penasehat tim, ada informasi ada orang Ansor yang waktu itu 2017, masih hidup. Dia sebagai anggota pasukan mengaku pernah ketemu dan mengantarkan KH Masjkur," kata Prof Mas'ud Said dikonfirmasi MPI, dikutip Minggu (12/11/2023).
Tetapi tekad bulat para pahlawan pejuang saat itu membuat perjuangan mempertahankan kemerdekaan terus dilakukan.
Perjalanannya memang perjuangan tersebut tidaklah mudah, bahkan acap kali nyawa para pahlawan ini terancam saat tentara sekutu melakukan penyerangan ke tempat persembunyian atau tempat peristirahatan mereka.
Prof Mas'ud Said selaku pengusul pahlawan nasional KH Masjkur mengatakan, Panglima Besar Jenderal Sudirman dan KH Masjkur menjadi dua nama dari sekian pahlawan yang nyaris gugur saat pertempuran usai kemerdekaan.
Saat itu serangan pasukan sekutu dan Belanda terjadi di tengah malam di daerah Trenggalek, Jawa Timur.
Kala itu Sudirman yang menjadi panglima tertinggi militer memilih memimpin langsung perang gerilya di hutan belantara dan pelosok-pelosok negeri.
Baca Juga
Kebetulan keduanya yakni Panglima Sudirman dan KH Masjkur tengah berjuang bersama melakukan peperangan gerilya.
"Saya sebagai anggota penasehat tim, ada informasi ada orang Ansor yang waktu itu 2017, masih hidup. Dia sebagai anggota pasukan mengaku pernah ketemu dan mengantarkan KH Masjkur," kata Prof Mas'ud Said dikonfirmasi MPI, dikutip Minggu (12/11/2023).