Antisipasi Kasus Kendari, BNN Kobar Razia Pil PCC ke Sekolah

Jum'at, 15 September 2017 - 12:11 WIB
Antisipasi Kasus Kendari,...
Antisipasi Kasus Kendari, BNN Kobar Razia Pil PCC ke Sekolah
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Kasus puluhan anak di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang dilarikan ke berbagai rumah sakit karena bertingkah laku aneh setelah mengonsumsi pil paracetamol, caffeine dan carisoprodol (PCC) mengejutkan banyak pihak. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah (Kalteng) langsung bergerak cepat mengantisipasi kejadian serupa, dengan melakukan razia obat daftar G tersebut ke sekolah-sekolah di Pangkalan Bun, Jumat (15/9/2107).

“Lebih baik kita mencegah atau mengantisipasi daripada nanti benar benar masuk pil PCC itu di Kobar atau wilayah lain di Kalteng. Untuk sementara, kami baru razia di SDN 1 Sidorejo,” kata Kepala BNNK Kobar AKBP I Wayan Korna di kantornya, Jumat (15/9/2107).

Dari hasil razia di SDN 1 Sidorejo, petugas BNNK tidak menemukan pil PCC di tas para murid. Meskipun saat ini tidak ada, tidak menutup kemungkinan ke depan pil PCC itu masuk ke wilayah Kalteng. “Sebab, sebelumnya pil serupa, yakni jenis Zenith Carnophen, juga marak beredar di Kalteng,” paparnya.

Dia menjelaskan efek mengonsumsi pil PCC yang membuat penggunanya melayang dan bisa mengarah kejang-kejang disertai hilang ingatan. Hal ini sebagaimana yang dialami puluhan anak di Kendari. “Kasus di Kendari itu kini ditangani BNN Pusat. Saat ini pil PCC masih diperiksa di laboratorium untuk mengetahui sebenarnya apa kandungan di dalamnya. Pil PCC ini merupakan obat penenang bagi penderita penyakit jantung. Untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter,” paparnya.

Selain melakukan razia, BNNK Kobar juga melakukan sosialiasai kepada para murid untuk tidak mencoba atau mengonsumsi obat berbahaya tersebut. Biasanya modus yang dilakukan para pengedar, berjualan makanan ringan di sekitar sekolah dan kemudian menawarkan pil kepada anak anak.

“Sejauh ini yang disasar anak anak kecil, bisa saja melalui para pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar sekolah. Jadi alangkah baiknya kawasan sekolah harus tertutup dari para pedagang asongan. Lebih baik anak-anak jajan di kantin sekolah,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Sidorejo, Khadijah mengatakan, sebelum ramainya pemberita terkait pil PCC yang dikonsumsi sejumlah anak-anak di Kendari, pihak sekolah sudah melakukan antisipasi. Sekolah melarang pedagang maupun orang yang tidak berkepentingan masuk area sekolah.

“Setiap pukul 06.30 WIB, setelah anak anak masuk kelas, pintu gerbang kami kunci, jadi segala aktivitas semua murid ada di dalam sekolah. Kalau mereka mau jajan, sudah ada kantin di sekolah yang menjual barang barang yang aman,” ujarnya usai razia yang digelar petugas BNNK Kobar.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2107 seconds (0.1#10.140)