Memalukan! Rapat Gabungan Komisi DPRD Sumba Timur Nyaris Ricuh
loading...
A
A
A
SUMBA TIMUR - Suasana kisruh dan nyaris ricuh terjadi dalam rapat gabungan komisi di ruang sidang utama DPRD Sumba Timur , NTT, Rabu (5/08/2020). Sidang yang dibuka Ketua DPRD Sumba Timur , Ali Oemar Fadaq itu, berubah menjadi ajang adu argumen dan bahkan menjurus kepada lontaran kata serta kalimat kasar yang membuat suasana dalam ruangan itu menjadi panas.
(Baca juga: Dilindas Truk, Pemotor Meregang Nyawa di Jalur Grobogan-Blora )
Pasca Ali Oemar Fadaq membuka rapat, hujan interupsi kemudian muncul dari sejumlah anggota DPRD Sumba Timur , yang hadir di ruang sidang. Kemudian salah seorang anggota lembaga wakil rakyat tersebut, Umbu Kahumbu Nggiku meminta agar rapat itu diskors terlebih dahulu.
Namun, usulan itu kemudian ditolak oleh para anggota DPRD Sumba Timur dari Fraksi Partai Golkar. Situasi itulah yang kemudian berimbas pada saling melontarkan argumen dengan intonasi tinggi antar sesama wakil rakyat.
"Sempat ribut tadi bahkan ada yang lempar botol air mineral. Tapi beruntung ada beberapa anggota yang bisa meredam situasi untuk tidak lebih panas," jelas salah satu saksi mata yang sempat hadir saat situasi itu terjadi.
"Sebenarnya tadi itu rapat atau sidang gabungan komisi untuk rekomendasi LKPJ. Setelah ribut itu anggota Fraksi Partai Golkar resmi walk out, sementara dari Fraksi PKB ikut keluar namun tidak ada kejelasan tentang keluarnya mereka karena apa, jadi Badan Kehormatan mau memanggil untuk klarifikasi mereka," jelas Andreas Diki Talumbani, anggota DPRD dari Perindo yang tergabung dalam Fraksi Bhineka bersama Hanura, PKPI dan Gerindra itu.
(Baca juga: 4 ASN Protokol Positif COVID-19, Bupati Blitar: Saya Negatif )
Seperti pernah diberitakan awal Juli lalu, Ketua DPRD Sumba Timur sempat didemo oleh Aliansi Masyarakat Peduli Sumba Timur . Aksi yang juga berujung pada pengaduan kepada Badan Kehormatan DPRD Sumba Timur , yang kemudian dijadikan salah satu rujukan dari empat frkasi untuk menyatakan mosi tidak percaya atas kepemimpina Ali Oemar Fadaq selaku ketua DPRD Sumba Timur .
(Baca juga: Dilindas Truk, Pemotor Meregang Nyawa di Jalur Grobogan-Blora )
Pasca Ali Oemar Fadaq membuka rapat, hujan interupsi kemudian muncul dari sejumlah anggota DPRD Sumba Timur , yang hadir di ruang sidang. Kemudian salah seorang anggota lembaga wakil rakyat tersebut, Umbu Kahumbu Nggiku meminta agar rapat itu diskors terlebih dahulu.
Namun, usulan itu kemudian ditolak oleh para anggota DPRD Sumba Timur dari Fraksi Partai Golkar. Situasi itulah yang kemudian berimbas pada saling melontarkan argumen dengan intonasi tinggi antar sesama wakil rakyat.
"Sempat ribut tadi bahkan ada yang lempar botol air mineral. Tapi beruntung ada beberapa anggota yang bisa meredam situasi untuk tidak lebih panas," jelas salah satu saksi mata yang sempat hadir saat situasi itu terjadi.
"Sebenarnya tadi itu rapat atau sidang gabungan komisi untuk rekomendasi LKPJ. Setelah ribut itu anggota Fraksi Partai Golkar resmi walk out, sementara dari Fraksi PKB ikut keluar namun tidak ada kejelasan tentang keluarnya mereka karena apa, jadi Badan Kehormatan mau memanggil untuk klarifikasi mereka," jelas Andreas Diki Talumbani, anggota DPRD dari Perindo yang tergabung dalam Fraksi Bhineka bersama Hanura, PKPI dan Gerindra itu.
(Baca juga: 4 ASN Protokol Positif COVID-19, Bupati Blitar: Saya Negatif )
Seperti pernah diberitakan awal Juli lalu, Ketua DPRD Sumba Timur sempat didemo oleh Aliansi Masyarakat Peduli Sumba Timur . Aksi yang juga berujung pada pengaduan kepada Badan Kehormatan DPRD Sumba Timur , yang kemudian dijadikan salah satu rujukan dari empat frkasi untuk menyatakan mosi tidak percaya atas kepemimpina Ali Oemar Fadaq selaku ketua DPRD Sumba Timur .
(eyt)