5 Fakta Raden Wijaya, Pendiri Majapahit yang Berwibawa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Raden Wijaya merupakan raja pertama sekaligus pendiri dari Kerajaan Majapahit . Dalam sejarahnya, Majapahit menjadi salah satu Kerajaan Hindu Buddha terbesar yang ada di Nusantara.
Kerajaan Majapahit berdiri pada abad ke-13. Salah satu tokoh sentral dalam sejarah Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, sosok yang diakui sebagai pendiri Majapahit.
Raden Wijaya dikenal sebagai pemimpin yang berwibawa. Berikut sejumlah fakta menarik tentang Raden Wijaya.
Jika melihat dari prasasti Kudadu peninggalan Kerajaan Majapahit, nama asli Raden Wijaya adalah Nararya Sanggramawijaya. Gelar Nararya merupakan gelar kebangsawanan yang sudah dipakai sejak zaman dahulu.
Dalam kitab Negarakertagama dan buku karya Slamet Muljana 1979, Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya (Jakarta: Bhratara) diceritakan, Raden Wijaya adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309 M).
Menurut Pustaka "Rajyarajya Bhumi Nusantara" dan naskah Wangsakerta, Raden Wijaya adalah putra pasangan Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal.
Ayah Raden Wijaya bernama Rakeyan Jayadarma yang merupakan putra Prabu Guru Darmasikas, Raja Kerajaan Sunda Galuh.
Sedangkan ibu dari Raden Wijaya adalah Dyah Lembu Tal, yang merupakan putri Mahesa Cempaka, keturunan Ken Arok dan permaisurinya Ken Dedes dari kerajaan Singasari.
Saat Kerajaan Singasari runtuh, Raden Wijaya memimpin pasukannya yang tersisa dalam pelarian. Mereka memilih bergerak ke arah timur untuk menghindari pengejaran oleh pasukan Kediri.
Akhirnya, mereka bertemu dengan Arya Wiraraja, penguasa Sumenep. Bersama penguasa Sumenep, Raden Wijaya merencanakan untuk merebut takhta Jayakatwang.
Raden Wijaya berkomitmen untuk berbagi kekuasaan dengan Wiraraja jika mereka berhasil menggulingkan Jayakatwang.
Dengan bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya menggunakan taktik untuk mengakali Jayakatwang dan menyatakan penyerahannya. Jayakatwang menerima penyerahan tersebut dan mengutus utusan untuk menjemput Wijaya.
Raden Wijaya meminta untuk membangun kawasan wisata perburuan di Hutan Tarik dekat Sungai Brantas, yang kemudian diubah menjadi desa dengan populasi penduduk yang cukup banyak.
Dia menemukan buah maja beraroma pahit di sana. Desa ini kemudian dinamakan Majapahit. Majapahit terus berkembang dan menarik penduduk baru.
Raden Wijaya mengambil empat putri Kertanegara sebagai istrinya, yaitu Tribhuwaneswari, Narendraduhita, Jayendradewi, dan Gayatri. Tribhuwaneswari diangkat sebagai permaisuri, sementara yang lainnya menjadi istri selir.
Selain itu, Raden Wijaya juga menikahi seorang putri dari Kerajaan Dharmasraya di Sumatera yang bernama Dara Petak. Putri ini dibawa ke Jawa dari Ekspedisi Pamalayu oleh Kerajaan Singasari di wilayah Melayu antara tahun 1275 hingga 1286 M.
Pada tahun 1293, pasukan Mongol di bawah pimpinan Ike Mese mendarat di Jawa berdasarkan catatan Dinasti Yuan. Mereka tiba untuk menghukum Kertanegara karena melukai utusan yang dikirim oleh Kubilai Khan pada tahun 1289.
Kala itu Raden Wijaya bersekutu dengan Ike Mese untuk mengalahkan Jayakatwang, yang mengirim pasukan Kadiri untuk melawan mereka. Namun, Jayakatwang kalah dan ditawan oleh pasukan Mongol.
Setelah kekalahan Jayakatwang, Raden Wijaya meminta izin untuk kembali ke Majapahit dan membunuh prajurit Mongol yang mengawalnya.
Kemudian, dia memimpin serangan mendadak ke Daha, menyebabkan Ike Mese kehilangan banyak prajurit dan terpaksa menarik mundur pasukannya dari Jawa.
Raden Wijaya diangkat sebagai raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana dan membangun candi-candi untuk menghormati leluhurnya.
Ia mendirikan pemerintahan berdasarkan sistem wangsa dan berhasil memimpin Kerajaan Majapahit menjadi besar dengan wilayah luas.
Meskipun menghadapi pemberontakan awal dari kerabat dan bawahan yang tidak puas, seperti Ranggalawe, Sora, Nambi, dan Kuti, Raden Wijaya berhasil menumpas pemberontakan dengan bantuan pasukan.
Selain itu, ia melakukan ekspansi dengan menaklukan kerajaan tetangganya dan menjalin hubungan baik dengan kerajaan lain di Nusantara melalui perdagangan dan diplomasi.
Demikian ulasan mengenai fakta-fakta Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit yang dikenal wibawa. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan para pembaca.
Kerajaan Majapahit berdiri pada abad ke-13. Salah satu tokoh sentral dalam sejarah Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, sosok yang diakui sebagai pendiri Majapahit.
Raden Wijaya dikenal sebagai pemimpin yang berwibawa. Berikut sejumlah fakta menarik tentang Raden Wijaya.
Fakta Raden Wijaya
1. Nama Asli Raden Wijaya
Jika melihat dari prasasti Kudadu peninggalan Kerajaan Majapahit, nama asli Raden Wijaya adalah Nararya Sanggramawijaya. Gelar Nararya merupakan gelar kebangsawanan yang sudah dipakai sejak zaman dahulu.
Dalam kitab Negarakertagama dan buku karya Slamet Muljana 1979, Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya (Jakarta: Bhratara) diceritakan, Raden Wijaya adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309 M).
2. Keturunan Ken Arok Kerajaan Singasari
Menurut Pustaka "Rajyarajya Bhumi Nusantara" dan naskah Wangsakerta, Raden Wijaya adalah putra pasangan Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal.
Ayah Raden Wijaya bernama Rakeyan Jayadarma yang merupakan putra Prabu Guru Darmasikas, Raja Kerajaan Sunda Galuh.
Sedangkan ibu dari Raden Wijaya adalah Dyah Lembu Tal, yang merupakan putri Mahesa Cempaka, keturunan Ken Arok dan permaisurinya Ken Dedes dari kerajaan Singasari.
3. Melarikan Diri dari Singasari
Saat Kerajaan Singasari runtuh, Raden Wijaya memimpin pasukannya yang tersisa dalam pelarian. Mereka memilih bergerak ke arah timur untuk menghindari pengejaran oleh pasukan Kediri.
Baca Juga
Akhirnya, mereka bertemu dengan Arya Wiraraja, penguasa Sumenep. Bersama penguasa Sumenep, Raden Wijaya merencanakan untuk merebut takhta Jayakatwang.
Raden Wijaya berkomitmen untuk berbagi kekuasaan dengan Wiraraja jika mereka berhasil menggulingkan Jayakatwang.
4. Mulai Mendirikan Desa Majapahit
Dengan bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya menggunakan taktik untuk mengakali Jayakatwang dan menyatakan penyerahannya. Jayakatwang menerima penyerahan tersebut dan mengutus utusan untuk menjemput Wijaya.
Raden Wijaya meminta untuk membangun kawasan wisata perburuan di Hutan Tarik dekat Sungai Brantas, yang kemudian diubah menjadi desa dengan populasi penduduk yang cukup banyak.
Dia menemukan buah maja beraroma pahit di sana. Desa ini kemudian dinamakan Majapahit. Majapahit terus berkembang dan menarik penduduk baru.
5. Raden Wijaya Menantu Kertanegara
Raden Wijaya mengambil empat putri Kertanegara sebagai istrinya, yaitu Tribhuwaneswari, Narendraduhita, Jayendradewi, dan Gayatri. Tribhuwaneswari diangkat sebagai permaisuri, sementara yang lainnya menjadi istri selir.
Selain itu, Raden Wijaya juga menikahi seorang putri dari Kerajaan Dharmasraya di Sumatera yang bernama Dara Petak. Putri ini dibawa ke Jawa dari Ekspedisi Pamalayu oleh Kerajaan Singasari di wilayah Melayu antara tahun 1275 hingga 1286 M.
6. Raden Wijaya Berhasil Mengalahkan Jayakatwang
Pada tahun 1293, pasukan Mongol di bawah pimpinan Ike Mese mendarat di Jawa berdasarkan catatan Dinasti Yuan. Mereka tiba untuk menghukum Kertanegara karena melukai utusan yang dikirim oleh Kubilai Khan pada tahun 1289.
Kala itu Raden Wijaya bersekutu dengan Ike Mese untuk mengalahkan Jayakatwang, yang mengirim pasukan Kadiri untuk melawan mereka. Namun, Jayakatwang kalah dan ditawan oleh pasukan Mongol.
Setelah kekalahan Jayakatwang, Raden Wijaya meminta izin untuk kembali ke Majapahit dan membunuh prajurit Mongol yang mengawalnya.
Kemudian, dia memimpin serangan mendadak ke Daha, menyebabkan Ike Mese kehilangan banyak prajurit dan terpaksa menarik mundur pasukannya dari Jawa.
7. Dikenal Sebagai Sosok Berwibawa
Raden Wijaya diangkat sebagai raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana dan membangun candi-candi untuk menghormati leluhurnya.
Ia mendirikan pemerintahan berdasarkan sistem wangsa dan berhasil memimpin Kerajaan Majapahit menjadi besar dengan wilayah luas.
Meskipun menghadapi pemberontakan awal dari kerabat dan bawahan yang tidak puas, seperti Ranggalawe, Sora, Nambi, dan Kuti, Raden Wijaya berhasil menumpas pemberontakan dengan bantuan pasukan.
Selain itu, ia melakukan ekspansi dengan menaklukan kerajaan tetangganya dan menjalin hubungan baik dengan kerajaan lain di Nusantara melalui perdagangan dan diplomasi.
Demikian ulasan mengenai fakta-fakta Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit yang dikenal wibawa. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan para pembaca.
(okt)