Polisi Dalami Kasus Petani Sawit yang Tewas Tertembak di Batanghari Jambi
loading...
A
A
A
BATANGHARI - Seorang petani sawit, Syamsi (57) tewas tertembak saat pulang dari kebunnya di Jalan Kebun PT Gatar, Desa Sengkati Baru, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Dugaan sementara korban menjadi korban salah tembak.
”Kejadian yang menimpa warga Desa Sengkati Gedang, Kecamatan Mersam itu terjadi pada Sabtu 21 Oktober 2023, dugaan sementara korban salah tembak,” kata Kasat Reskrim Polres Batanghari AKP Piet Yardi, Senin (23/10/2023).
Dari informasi dan keterangan saksi, korban meninggal dunia diduga terkena tembakan senjata PCP. Dia menceritakan, saat itu korban bersama dengan saksi Amri pulang dari kebun usai memanen buah kelapa sawit miliknya di daerah Sungai Semat, Sengkati Baru.
Keduanya masing-masing menggunakan sepeda motor yang posisi korban berada di belakang rekannya, Amri. Namun, sesampainya di jalan penurunan RT 10 terdengar suara letusan keras hingga mengagetkan Amri.
Lebih terkejutnya lagi, ketika menghentikan sepeda motornya melihat kebelakang korban telah terjatuh dari sepeda motornya dan minta tolong langsung. ”Saat di tolong saksi, bagian punggung korban mengalir keluar darah. Sedangkan korban sudah tidak bersuara lagi,” ujar Piet.
Nahas, saat saksi membawa korban ke Puskesmas Mersam, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi hingga menghembus nafas terakhirnya. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kejadian ini untuk mengungkapkan pelaku adanya pelaku penembakan.
”Kejadian yang menimpa warga Desa Sengkati Gedang, Kecamatan Mersam itu terjadi pada Sabtu 21 Oktober 2023, dugaan sementara korban salah tembak,” kata Kasat Reskrim Polres Batanghari AKP Piet Yardi, Senin (23/10/2023).
Dari informasi dan keterangan saksi, korban meninggal dunia diduga terkena tembakan senjata PCP. Dia menceritakan, saat itu korban bersama dengan saksi Amri pulang dari kebun usai memanen buah kelapa sawit miliknya di daerah Sungai Semat, Sengkati Baru.
Keduanya masing-masing menggunakan sepeda motor yang posisi korban berada di belakang rekannya, Amri. Namun, sesampainya di jalan penurunan RT 10 terdengar suara letusan keras hingga mengagetkan Amri.
Lebih terkejutnya lagi, ketika menghentikan sepeda motornya melihat kebelakang korban telah terjatuh dari sepeda motornya dan minta tolong langsung. ”Saat di tolong saksi, bagian punggung korban mengalir keluar darah. Sedangkan korban sudah tidak bersuara lagi,” ujar Piet.
Nahas, saat saksi membawa korban ke Puskesmas Mersam, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi hingga menghembus nafas terakhirnya. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kejadian ini untuk mengungkapkan pelaku adanya pelaku penembakan.
(ams)