BMKG Sebut Ilmu Pranata Mangsa Sudah Tak Bisa Dipakai Rujukan Utama Petani

Kamis, 19 Oktober 2023 - 17:47 WIB
loading...
A A A
"Biasanya di Gunungkidul itu ada yang namanya ngawu-awu yaitu mengolah tanah kemudian menyebar benih sebaiknya ditunda dulu," ungkapnya.

Reni menambahkan, para petani sudah tidak bisa lagi menggunakan ilmu Pranata Mangsa sebagai rujukan utama untuk memulai masa tanam. Karena memang Pranta Mangsa sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi terkini

"Kalau dijadikan rujukan utama, Ilmu Pranata Mangsa itu sudah tidak bisa lagi. Kalau dijadikan pendamping Ndak apa-apa," tambahnya.

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Lilik Andi Ariyanto mengatakan cukup banyak embung yang ada di DIY namun yang menjadi tanggungjawab BPBD dalam pemeliharaan hanya 25.

Di antaranya adalah di Gunungkidul ada 9 embung, Sleman 6 embung, Kulonprogo 4 embung, Bantul 3 embung dan sisanya di Kota Yogyakarta.

"Seperti diketahui debit air dari embung-embung ini sudah jauh menyusut. Dan petani sudah tidak bisa memanfaatkannya untuk pengairan," terang dia.

Oleh karenanya, BPBD terus melakukan edukasi dan penyuluhan pangan tentang pola tanam yang sesuai. Dalam edukasi tersebut disampaikan kegiatan sosialisasi pada tanam kekeringan meminimalisir dampak lainnya.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)