Pulihkan Ekonomi, Khofifah Ajak UMKM Ajukan Kredit ke Bank Jatim dan Bank UMKM

Rabu, 05 Agustus 2020 - 02:27 WIB
loading...
Pulihkan Ekonomi, Khofifah Ajak UMKM Ajukan Kredit ke Bank Jatim dan Bank UMKM
Foto/Ilustrasi/SINDOnews/dok
A A A
SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendorong para pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil maupun menengah mengajukan kredit guna mendorong pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Pasalnya, saat ini PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim maupun Bank UMKM Jawa Timur memiliki dana yang cukup dan siap disalurkan bagi para pelaku usaha, utamanya pelaku UMKM.

Hal itu disampaikan Khofifah saat bertemu Gapoktan coklat di Wisata Desa Bumi Mulyo Jati Mojopahit Desa Randugenengan Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Selasa (4/8/2020).

Terutama karena di Kabupaten Mojokerto ini terdapat 1.337 orang petani coklat yang tergabung dalam 22 gapoktan di 18 kecamatan.

Mereka yang biasa mengirimkan produk panen coklat mereka untuk kemudian diolah, dikemas, dan dijual dalam aneka jenis produk bernilai tinggi.

“Hari ini Bank UMKM maupun Bank Jatim memiliki dana yang siap dicairkan. Jadi saya titip pesan jika ada kelompok tani yang membutuhkan pinjaman saya minta disegerakan melakukan pengajuan,” kata Khofifah.

Tentunya, kata dia, dari pihak bank akan melakukan seleksi dan juga peninjauan tentang kelayakan.

Namun meski begitu ditegaskan Khofifah, saat ini kondisi bank plat merah milik Pemprov Jatim itu sedang gencar melakukan penyaluran pinjaman guna mendorong pertumbuhan ekonomi dari kalangan UMKM.

"Kondisi pandemi saat ini menyebabkan bank berupaya keras agar kredit tersalurkan," ungkapnya. (Baca juga: 1 Hakim PN Sidoarjo Positif Corona, 10 Lainnya Harus Isolasi Mandiri)

Khofifah mengungkapkan, saat ini Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank Jatim mencapai Rp66 triliun. Dari jumlah itu, yang tersalurkan baru sekitar Rp39 triliun. (Baca juga: Zona COVID-19 atau Rt yang Jadi Hijau di Kota Surabaya?)

Belum lagi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menambahkan dana stimulus Rp2 triliun. "Saya sampaikan bahwa kalau bank terlalu likuid itu tidak bagus. Maka harus segera dicairkan,” tegasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)