Ini Biang Kerok Sungai Cibeet Karawang Menghitam dan Bau Busuk

Senin, 16 Oktober 2023 - 14:54 WIB
loading...
Ini Biang Kerok Sungai Cibeet Karawang Menghitam dan Bau Busuk
Sungai Cibeet di Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat tercemar hingga airnya berubah menghitam dengan disertai bau busuk menyengat. Foto/Ist
A A A
KARAWANG - Sungai Cibeet di Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat tercemar hingga airnya berubah menghitam dengan disertai bau busuk menyengat. Diduga salah satu perusahaan di wilayah tersebut membuang limbah ke Sungai Cibeet setiap malam.

Warga yang terganggu akhirnya terpaksa turun ke sungai dan menyisir sepanjang aliran untuk menemukan perusahaan yang membuang limbah.



"Air sungai berwarna hitam pekat dan bau menyengat setiap malam. Kami menduga limbah dibuang setiap malam agar tidak ketahuan masyarakat. Tapi baunya kan tidak bisa ditutupi karena sangat menyengat hidung setiap malam kami sulit tidur," kata Pjs Kepala Desa Wanakerta, Suherman, Senin (16/10/23).

Menurut Suherman air sungai Cibeet dimanfaatkan puluhan ribu warga di tiga desa yaitu Desa Wanajaya, Wanakerta dan Mekarmulya.



Namun karena sudah tercemar limbah warga tidak bisa memanfaatkan air sungai tersebut. Bahkan warga di tiga desa merasa terganggu karena bau busuk air sungai sangat menyengat hidung.

"Baunya sangat busuk jadi sudah sangat menggangu. Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah namun sampai saat ini belum ada perkembangan," katanya.



Pihak desa kemudian berinisiatif dengan melaporkan kejadian tersebut ke Satgas Citarum Harum Sektor 17 dan Danpos Militer yang ada di Telukjambe Barat. Setelah melaporkan kemudian Satgas Citarum Harum dan Sektor 17.

Danpos militer Telukjambe Barat beserta warga turun ke sungai mencari sumber limbah yang dibuang perusahaan.

"Setelah kami menysir sungai kami belum menemukan sumbernya karena berbagai kendala. Kami berharap pemerintah segera turun tangan mencari sumber limbah yang dibuang sembarangan," katanya.

Menurut Suherman, hingga saat ini warga tidak bisa memanfaatkan air sungai untuk mandi, cuci, kakus (MCK). Apalagi saat musim kemarau saat ini warga semakin kesulitan karena air sungai menjadi sumber utama bagi warga memanfaatkan air.

"Air sungai belum bisa digunakan karena bau limbah masih belum hilang. Ditambah lagi sedang kemarau ini arus sungai kecil," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)