Banyuwangi Pangkas Anak Putus Sekolah lewat SAS dan Garda Ampuh

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 17:37 WIB
loading...
Banyuwangi Pangkas Anak Putus Sekolah lewat SAS dan Garda Ampuh
Diskusi penanganan dan mencegah anak putus sekolah melalui program Garda Ampuh dan Siswa Asuh Sebaya di Banyuwangi, Jatim. Foto/Ist
A A A
BANYUWANGI - Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi memangkas jumlah anak putus sekolah melalui program Siswa Asuh Sebaya (SAS) dan Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh).

Pada Agustus 2023, jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di Banyuwangi mencapai 11.289 anak. Setelah dilakukan berbagai treatment maka per September 2023 jumlahnya menurun menjadi 5.664 anak di berbagai jenjang pendidikan sekolah.



Hal itu terungkap dalam diskusi secara daring mengusung tema Mencegah Anak Putus Sekolah melalui Program Garda Ampuh dan SAS yang digelar Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) pada Kamis (12/10/2023) malam.

“Selain karena kami concern dengan data angka putus sekolah yang masih memprihatinkan, melalui diskusi ini kami harap value berbagi yang menjadi landasan dari program SAS dapat ditiru dan menginspirasi para guru," kata Founder KGSB, Ruth Andriani.

Dia menjelaskan bahwa inti program SAS adalah semangat berbagi yang selaras dengan filosofi KGSB.

Sementara itu, Staf Ahli Dewan Pendidikan Banyuwangi, Lina Kamalin mengakui bahwa tidak semua permasalahan pendidikan mampu ditangani oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.



“Program SAS ini merupakan inovasi yang menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan tangan pemerintah dalam membiayai pendidikan masyarakat,” urainya.

Lina mengungkapkan, sejak dimulai pada 2011, program ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp26,68 miliar dengan penerima manfaat lebih dari 300 ribu peserta didik kurang mampu di Banyuwangi.

Pasca pandemi di 2021, program ini dikembangkan dengan program Sekolah Asuh Sekolah. Dalam kurun satu tahun ada 175 sekolah berperan sebagai sekolah asuh bagi 525 sekolah.

Sementara itu, Widyaiswara Kemdikbud Ristek, Ana Susanti memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif SAS.

“Saya kagum dengan program ini karena berhasil menggugah dan melibatkan banyak partisipan, dan lebih luar biasa lagi yang terlibat di situ adalah anak-anak. Bayangkan, dengan small coin yang mereka miliki, mereka belajar mandiri berbagi hingga mencapai lebih dari 26 miliar," ujarnya.

Dia menambahkan, pengalaman berbagi itu menjadi modal besar pembentukan karakter kepedulian dan mewariskan kebaikan kepada generasi berikutnya.

Sementara itu, Program Garda Ampuh merupakan upaya mengentaskan anak usia sekolah yang putus bersekolah. Program ini dilaksanakan tim khusus dengan melibatkan sejumlah elemen masyarakat. Tim tersebut bertugas menjaring dan memburu anak-anak putus sekolah, kemudian mengajaknya kembali ke sekolah.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5830 seconds (0.1#10.140)