Kisah Benny Moerdani, Jenderal Kopassus yang Tersakiti hingga Banting Baret Merah

Kamis, 12 Oktober 2023 - 12:04 WIB
loading...
A A A
Ahmad Yani lebih memilih Sarwo Edhie, karena teman dekat dan sekaligus berasal dari satu daerah, yakni Purworejo Jawa Tengah. Protes Benny Moerdani terkait pengangkatan Sarwo Edhie membuat Ahmad Yani murka, dan sontak memerintahkan Benny keluar dari RPKAD.

Pengusiran Benny Moerdani dari RPKAD membawa pengaruh besar atas sikapnya terhadap RPKAD. Tiga jam setelah menerima perintah ke luar dari RPKAD, ia langsung meninggalkan Cijantung. Di dalam hati Benny Moerdani dengan geram berjanji tidak akan pernah mengenakan Baret Merah lagi.

"Saya sudah berjanji kepada diri sendiri, bahwa saya tidak akan memakai Baret Merah lagi, setelah mereka mengusir saya dari Cijantung," kata Benny Moerdani seperti dikutip dari Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando (2009).



Janji dalam hati itu terpaksa dilanggar, saat Benny Moerdani menjabat Panglima ABRI (sekarang TNI). Benny tengah menganugerahi gelar kehormatan Baret Merah kepada Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Iskandar pada tahun 1985.

Setengah jam sebelum upacara seremonial digelar, di ruang kerja Komandan Kopassus, Sintong Panjaitan memberikan Baret Merah kepada Benny Moerdani. "Ini Baret Merah bapak yang akan bapak pakai dalam upacara nanti," kata Sintong.

Baret Merah diterima Benny Moerdani dengan wajah kurang suka. Benny Moerdani mencoba memakainya sambil berdiri, namun tiba-tiba Baret Merah itu dilempar ke meja di depan Sintong Panjaitan dan jatuh ke lantai.

"Benny tidak mengucapkan sepatah kata pun, lalu duduk kembali". Suasana di ruangan sontak mencekam. Oleh Sintong, Baret Merah itu diambil dan diletakkan di atas meja kerja.

Sebagai Komandan Kopassus, Sintong Panjaitan mengatakan kepada Benny Moerdani tidak sepantasnya melakukan hal demikian. Sebab bagaimanapun Benny Moerdani tidak bisa dipisahkan dari Korps Baret Merah.

Hal itu disampaikan Sintong saat Benny Moerdani berjalan menuju kamar kecil. Meski masih menyimpan sakit hati, oleh Benny Moerdani ucapan Sintong didengarnya. Saat upacara seremonial dimulai, Benny Moerdani bersedia mengenakan Baret Merah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2197 seconds (0.1#10.140)