649 Mahasiswa Baru Peltekpar Makassar ESQ Training Via Konferensi Video

Senin, 03 Agustus 2020 - 20:39 WIB
loading...
649 Mahasiswa Baru Peltekpar...
649 mahasiswa baru Poltekpar Makassar mengikuti ESQ training via konferensi video. Foto: Dokumen Poltekpar Makassar
A A A
MAKASSAR - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Makassar menggelar ESQ Training kepada 649 mahasiswa baru (maba) pada Sabtu tanggal 1 dan 2 Agustus kemarin. ESC Training tahun dilakukan via konferensi video karena masih dalam suasana pandemi COVID-19 .

Dalam siaran pers Poltekpar Makassar yang diterima SINDOnews dijelaskan, selama kegiatan itu, maba digali mengenai motivasinya menjadi Mahasiswa, kemudian diberikan bekal atau modal yang bermanfaat untuk hari ini dan seterusnya.



Adapun materi yang diberikan adalah memahami jati diri dan keterampilan mengelola diri, memahami makna dan tujuan belajar, menggali kekuatan dalam diri, membebaskan diri dari belenggu, wawasan kebangsaan dan anti radikalisme, anti korupsi dan waspada narkoba, ketahanan diri di tengah guncangan, dan memetakan tujuan akhir dari belajar.

"Dengan terlaksananya ESQ ini memberikan gambaran pada kita semua, siapa diri kita dan mau kemana kita baik untuk di dunia tentupun di hari kemudian. Ini tidak mudah tanpa melalui suatu kajian, tanpa melalui suatu proses tidak mungkin akan kita memahami siapa diri kita semua," beber Direktur Poltekpar Makassar, Muhammad Arifin.

Salah seorang trainer, Ramdanimeminta agar para maba tidak terpengaruh dengan lingkungan serta bagaimana menjadi 'raja' terhadap diri sendiri.

“Bagaimana kita menjadi raja bagi diri sendiri, Jangan sampai kita terpengaruh oleh lingkungan, Justru kita yang harus mengendalikannya, karena kita sendiri yang pegang remot kehidupan kita,” ucap Ramdani.

Setidaknya, ada tiga modal jangka pendek yaitu yang harus dimiliki maba kata Ramdani. Pertama gerak.Selalu bergerak dengan penuh semangat, mentransfer energi positif kepada yang lain. Tetap bangun rasa optimisme.

Kedua kata dia, Ucapkan kata atau kalimat positif. Karena apa yang dipikirkan, rasakan, ucapkan dan lakukan semuanya adalah doa. Ketiga, fokus pada sesuatu yang ingin dikembangkan,

"Untuk modal jangka panjangnya, kita tidak cukup hanya memiliki kecerdasan intelektual (IQ) saja. Tetapi, perlu modal kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) juga," urai Ramdani.

“Kita hidup tak hanya pintar, cerdas, berwawasan luas. Tapi kita perlu mengelola emosi, mental dan pikiran. Seperti menjaga hubungan dengan teman, keluarga, masyarakat. Kita juga harus mempunyai landasan atau pondasi yang kuat dalam hidup. Dan outputnya melahirkan fitrah kita sebagai manusia,” tambahnya.



Kalau sudah memiliki fondasi yang kuat, menghadirkan Tuhan dalam diri, maka kata Ramdanitiap orangakan terbebas dari belenggu. Tidak peduli dengan cacian, atau hal yang membuat kecewa. Malahan akan mendapatkan ketenangan, rasa optimistis dalam menggapai impian.

Seperti yang dirasakan oleh Muhammad Reza Purwanto, salah satu maba Poltekpar Makassar.

“Saya mendapatkan pencerahan hati, masa depan saya direnungkan Kembali, biar bagaimana pun kita yang perfect, jangan dengarkan caci makian. Kosongkan pemikiran yang berat dan buatlah menjadi fresh lagi,” ucapnya dengan penuh semangat.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)