Dampak Kebakaran di Pasar Kliwon Solo, Puluhan Warga Mengungsi
loading...
A
A
A
SOLO - Puluhan warga kampung Joyosudiran, Pasar Kliwon, Solo mengungsi ke Pendopo Kelurahan Pasar Kliwon setelah kebakaran melanda gudang rosok di kawasan tersebut.
Total ada 57 orang dari 17 kepala keluarga (KK) yang mengungsi, dengan perincian 2 balita dan 49 dewasa. Jumlah tersebut dimungkinkan bertambah.
"Warga yang terdampak kebakaran untuk sementara saya ungsikan ke Pendopo Kelurahan Pasar Kliwon," ujar Lurah Pasar Kliwon Supadno dikutip Rabu (4/10/2023).
Kebakaran diketahui terjadi di sebuah gudang rosok sekitar pukul 17:00 WIB. Api kemudian terus membesar hingga merembet ke rumah-rumah warga.
Supadno menyebut bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait seperti BPDB, dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
"Masalah makanan sudah koordinasi dengan dinas terkait," katanya.
Sementara itu, salah seorang pengungsi Wiyatno menuturkan, dirinya langsung keluar dari rumah setelah melihat adanya kebakaran.
"Saya habis sholat asap sudah membumbung. Takut kan saya jalan ke arah utara. Terus dari pihak kelurahan menyarankan untuk ke Pendhopo," ujarnya.
Wiyatno lebih memilih mengungsi demi keselamatan mengingat jarak rumahnya dengan sumber api hanya 50 meter . Ia juga mengajak 9 anggota keluarganya yakni anak, menantu, cucu dan cicit.
"Sebab harta kan bisa dicari kalau nyawa. Hanya membawa surat-surat," pungkasnya.
Total ada 57 orang dari 17 kepala keluarga (KK) yang mengungsi, dengan perincian 2 balita dan 49 dewasa. Jumlah tersebut dimungkinkan bertambah.
"Warga yang terdampak kebakaran untuk sementara saya ungsikan ke Pendopo Kelurahan Pasar Kliwon," ujar Lurah Pasar Kliwon Supadno dikutip Rabu (4/10/2023).
Kebakaran diketahui terjadi di sebuah gudang rosok sekitar pukul 17:00 WIB. Api kemudian terus membesar hingga merembet ke rumah-rumah warga.
Supadno menyebut bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait seperti BPDB, dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
"Masalah makanan sudah koordinasi dengan dinas terkait," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, salah seorang pengungsi Wiyatno menuturkan, dirinya langsung keluar dari rumah setelah melihat adanya kebakaran.
"Saya habis sholat asap sudah membumbung. Takut kan saya jalan ke arah utara. Terus dari pihak kelurahan menyarankan untuk ke Pendhopo," ujarnya.
Wiyatno lebih memilih mengungsi demi keselamatan mengingat jarak rumahnya dengan sumber api hanya 50 meter . Ia juga mengajak 9 anggota keluarganya yakni anak, menantu, cucu dan cicit.
"Sebab harta kan bisa dicari kalau nyawa. Hanya membawa surat-surat," pungkasnya.
(shf)