78 Hunian Tetap Warga Terdampak Banjir Bandang Bondowoso Mulai Ditempati
loading...
A
A
A
BONDOWOSO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan hunian tetap (Huntap) relokasi rumah dan sarana prasarana lingkungan pasca bencana banjir bandang di Kecamatan Ijen, Bondowoso.
Total sebanyak 78 rumah yang dibangun dengan luas masing-masing huntap ukuran 4x6 meter persegi yang dibangun di atas lahan 7x14 meter persegi. Masing-masing bangunan juga sudah dilengkapi dengan tempat mandi, cuci, kakus (MCK).
Kawasan area lahan yang digunakan merupakan tanah milik Perhutani dengan luas lahan kurang lebih 4,63 hektare (Ha).
Sementara, luas lahan yang digunakan untuk relokasi rumah kurang lebih 1 Ha, sehingga masing-masing penerima bantuan mendapatkan lahan seluas 98 meter persegi.
Khofifah mengatakan, huntap tersebut dibangun setelah bencana banjir bandang melanda Desa Kalisat dan Sempol di lereng Gunung Ijen pada Februari lalu. Ia berharap, rumah ini akan lebih memberikan ketenangan dan kenyamanan, karena dibangun di lokasi yang lebih aman dari sebelumnya.
"Ketenangan merupakan hal vital. Karena lokasi rumah sebelumnya berada di dekat arus lereng Gunung Raung. Sehingga saat hujan maupun arus kuat, rawan banjir dan meresahkan warga. Semoga di lokasi yang baru ini warga lebih tenang, aman dan nyaman," katanya, Kamis (21/9/2023).
Menurut Khofifah, Huntap tersebut diisi oleh 29 warga Desa Sempol dan 49 warga Desa Kalisat. Berlokasi di kawasan strategis, huntap ini dekat dengan fasilitas kesehatan, pasar, tempat ibadah, pusat pendidikan, dan kantor pemerintah dalam jarak kurang lebih 2-3 kilometer (km).
Total sebanyak 78 rumah yang dibangun dengan luas masing-masing huntap ukuran 4x6 meter persegi yang dibangun di atas lahan 7x14 meter persegi. Masing-masing bangunan juga sudah dilengkapi dengan tempat mandi, cuci, kakus (MCK).
Kawasan area lahan yang digunakan merupakan tanah milik Perhutani dengan luas lahan kurang lebih 4,63 hektare (Ha).
Sementara, luas lahan yang digunakan untuk relokasi rumah kurang lebih 1 Ha, sehingga masing-masing penerima bantuan mendapatkan lahan seluas 98 meter persegi.
Khofifah mengatakan, huntap tersebut dibangun setelah bencana banjir bandang melanda Desa Kalisat dan Sempol di lereng Gunung Ijen pada Februari lalu. Ia berharap, rumah ini akan lebih memberikan ketenangan dan kenyamanan, karena dibangun di lokasi yang lebih aman dari sebelumnya.
"Ketenangan merupakan hal vital. Karena lokasi rumah sebelumnya berada di dekat arus lereng Gunung Raung. Sehingga saat hujan maupun arus kuat, rawan banjir dan meresahkan warga. Semoga di lokasi yang baru ini warga lebih tenang, aman dan nyaman," katanya, Kamis (21/9/2023).
Menurut Khofifah, Huntap tersebut diisi oleh 29 warga Desa Sempol dan 49 warga Desa Kalisat. Berlokasi di kawasan strategis, huntap ini dekat dengan fasilitas kesehatan, pasar, tempat ibadah, pusat pendidikan, dan kantor pemerintah dalam jarak kurang lebih 2-3 kilometer (km).