Daftar Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit, Lengkap dengan Lokasinya
loading...
A
A
A
5. Candi Brahu
Candi Brahu berada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan terhadap leluhur raja-raja Majapahit dan memiliki bentuk kubus dengan atap berbentuk limas. Candi ini juga memiliki relief dan arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa Hindu.
6. Candi Tikus
Candi yang memiliki bentuk bak mandi dengan relief dan arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa ini berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Candi ini dibangun sebagai candi petirtaan atau yang digunakan sebagai tempat pemandian para keluarga kerajaan.
7. Candi Surawana
Candi Surawana berada di Desa Kembangbilo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Candi ini adalah sebuah candi pemujaan terhadap dewa Siwa dan memiliki bentuk segi empat dengan atap berbentuk limas.
Candi ini memiliki relief dan arca-arca yang menggambarkan adegan-adegan dari Ramayana. Hal tersebut menjadi salah satu identitas dari candi Surawana.
8. Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu didirikan pada abad ke-14 Masehi dan berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini merupakan candi gapura yang digunakan sebagai pintu masuk ke dalam kompleks bangunan suci. Gapura candi ini membentuk relief dan arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa Hindu.
9. Candi Penataran
Candi penataran terletak di Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Dalam sejarahnya, candi ini berdiri pada abad ke 12 dan sering dikunjungi oleh Raja pertama Kerajaan Majapahit, yakni Raja Hayam Wuruk.
10. Candi Wringin Lawang
Seperti namanya, candi Wringin Lawang diketahui memiliki bentuk seperti gapura yang berfungsi sebagai pintu masuk para bangsawan kerajaan. Candi yang satu ini terletak di Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
11. Candi Minak Jinggo
Candi Minak Jinggo sendiri berada di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kota Malang, Jawa Timur. Candi yang dibangun pada abad ke-15 ini diduga sebagai tempat peringatan kematian Adipati Minak Jinggo yang memberontak terhadap Majapahit.